Nasional

Soeharto hingga Gus Dur Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional Tahun Ini

news.fin.co.id - 19/03/2025, 15:35 WIB

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul. Foto: Ann/Disway Group

fin.co.id - Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke 4 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masuk dalam daftar 10 tokoh yang diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Kedua nama itu mempunyai peranan penting dalam kemajuan dan kerukunan bangsa.

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) mengusulkan sejumlah nama calon untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional tahun 2025. Tim tersebut beranggotakan staf ahli, akademisi, budayawan, perwakilan BRIN, TNI, serta Perpustakaan Nasional

Dalam penentuan ini.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, semangat presiden dalam rangka kerukunan dan kebersamaan.

"Semangatnya Presiden sekarang ini, kan, semangat kerukunan, semangat kebersamaan, semangat merangkul, semangat persatuan," katanya di Jakarta, Selasa 18 Maret 2025.

Advertisement

Pengusulan Pahlawan Nasional tidak hanya mengacu pada lintas unsur soal, tetapi juga harus melalui tahapan berjenjang dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat.

“Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah,” kata Gus Ipul.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih mengatakan, nama-nama yang telah masuk ke daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025. Dia mengatakan, empat dari 10 nama merupakan usulan baru, sedangkan 6 lainnya merupakan pengajuan kembali dari tahun-tahun sebelumnya.

“Untuk tahun 2025 sampai dengan saat ini, memang sudah ada proposal yang masuk ke kami, itu ada sepuluh. Empat pengusulan baru, dan enam adalah pengusulan kembali di tahun-tahun sebelumnya,” kata Mira Riyati.

Keempat tokoh yang kembali diusulkan di antaranya, K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Jenderal Soeharto (Jawa Tengah), K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).

Advertisement

Kemudian empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).

Selain itu, nama-nama yang telah disepakati Dewan Gelar pada 2024 akan kembali diusulkan pada 2025, mengingat hingga saat ini belum ada keputusan dari Presiden terkait usulan tersebut.

“Karena belum ada catatan apapun dari Presiden tentang usulan yang sudah dibuat oleh Menteri Sosial sebelumnya. Pastinya, saya akan memberikan laporan agar pengangkatan gelar tahun ini bisa disertakan dengan tahun sebelumnya, tahun 2024. Jadi ada dua (usulan) bila Presiden berkenan,” kata Gus Ipul.

Sejumlah tokoh tersebut antara lain Andi Makasau, Letjen Bambang Sugeng, Rahma El Yunusiah, Frans Seda, Letkol Muhammad Sroedji, AM Sangaji, Marsekal Rd. Soerjadi Soerjadarma, serta Sultan Muhammad Salahuddin.

Sebagai informasi, pengusulan calon Pahlawan Nasional ini berakhir pada 11 April 2025 untuk kemudian dilanjutkan ke tahap verifikasi hingga sidang pleno TP2GP yang menyampaikan rekomendasi usulan calon Pahlawan Nasional dari Menteri Sosial kepada Presiden.

Selanjutnya, Presiden memilih daftar nama yang diajukan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Pihaknya memastikan proses pengusulan Pahlawan Nasional 2025 berjalan transparan dan efektif.

Advertisement

Mihardi
Penulis