Megapolitan . 02/05/2025, 17:15 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ogah meniru cara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM) dalam menangani anak nakal atau pelaku tawuran. Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengirim para pelaku tawuran yang tertangkap ke barak TNI untuk mengikuti pelatihan kedisiplinan ala militer selama 6 bulan.
"Jakarta punya kebijakan tersendiri," kata Mas Pram sapaan akrabnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, kata dia, selama ini menerapkan kebijakan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bagi siswa penerima manfaaat yang tertangkap tawuran.
Diketahui, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, kebijakan mengirim pelaku tawuran ke barak TNI ini tujuannya untuk mendisiplinkan. Terkini, KDM mengungkap adanya pengiriman siswa nakal ke barak militer di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jabar.
"Siswa-siswa (nakal) sudah masuk ke mobil Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat)," tutur Dedi dilansir dari akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, Jumat, 2 Mei 2025.
Dedi menyebut siswa-siswa yang masuk kategori nakal itu telah diizinkan oleh orangtuanya untuk mendapatkan pendidikan militer selama 6 bulan di barak TNI. Bahkan kata Dedi, para orangtua menyerahkan sendiri anaknya yang nakal untuk dibina di barak TNI.
"Para orangtua menyerahkan langsung anaknya untuk dibuna di barak tentara," kata KDM melalui caption unggahan video di akun Instagramnya.
(Cahyono)
PT.Portal Indonesia Media