Nasional

BGN Selidiki Keracunan Makan Bergizi Gratis di Tasikmalaya dan Bandung

news.fin.co.id - 03/05/2025, 21:47 WIB

Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin Saat Meninjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis.

fin.co.id - Badan Gizi Nasional (BGN) bakal melakukan penyelidikan terkait dugaan keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Bandung dan Tasikmalaya. Bahkan, BGN akan mengirim tim investigasi gabungan untuk mengusut penyabab keracunan MBG.

“Menyikapi munculnya kasus serupa di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah terulangnya kejadian serupa,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam keterangannya, Sabtu, 3 Mei 2025.

Dadan mengatakan, keracunan itu terjadi di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, Kamis, 1 Mei 2025. Berdasarkan keterangan Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq Tasikmalaya Michael Julius Tobing, kata Dadan, semua prosedur penanganan bahan pangan telah dilakukan secara teliti sebelum pengolahan.

“Setiap komponen menu seperti tahu, ayam, beras, sayur, dan kentang diperiksa kualitasnya secara menyeluruh sebelum diolah,” katanya.

Advertisement

Kemudian, kata dia, hasil uji awal dari tim ahli gizi SPPG menunjukkan makanan dalam kondisi baik sebelum dikirim ke penerima manfaat. Meski demikian, kata dia, pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan.

“Kami memastikan seluruh proses, baik pengolahan maupun distribusi, sesuai dengan standar operasional. Namun investigasi mendalam tetap diperlukan untuk memastikan titik kritis masalah,” kata Dadan.

Begitu pula dengan laporan insiden di wilayah SPPG Bandung, tepatnya di Kecamatan Coblong. Kata dia, hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan bahan mentah yang digunakan diperkirakan akan tersedia dalam 10 hari ke depan.

Sementara para siswa yang mengalami keracunan telah mendapatkan penanganan medis difasilitas kesehatan setempat. Maka itu, dia meminta, agar masyarakat tetap tenang dengan kasus keracunan ini.

“Kami memahami kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat. Untuk itu, kami mengimbau seluruh pihak agar tetap tenang dan menunggu hasil resmi investigasi. BGN akan terus menyampaikan informasi secara terbuka dan bertanggung jawab,” pinta Dadan.

Advertisement

Lebih lanjut, kata dia, pihaknya juga melakukan langkah korektif dan preventif untuk mencegah kejadian serupa terulang. Dalam hal ini, pihaknya memperketat prosedur distribusi makanan pada program MBG.

Beberapa di antaranya sebagai berikut.

1. Protokol keamanan saat proses pengantaran dari dapur ke sekolah.

2. Pembatasan waktu maksimum pengantaran untuk menjaga kualitas makanan.

3. Mekanisme distribusi di sekolah, termasuk penyimpanan dan penyerahan kepada siswa.

4. Batas toleransi waktu antara makanan diterima dan harus segera dikonsumsi.

Advertisement

Mihardi
Penulis