Megapolitan . 13/11/2025, 14:57 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan, insiden peledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, bukan disebabkan oleh kasus perundungan (bullying).
Hal itu disampaikan Pramono usai membuka kegiatan Pengukuhan Pelajar Duta Tramtibum (Prabu) di JIEXPO Kemayoran, Kamis, 13 November 2025. Dalam acara tersebut, sebanyak 1.005 siswa dari berbagai SMA dan SMK Negeri di Jakarta dikukuhkan sebagai Duta Tramtibum, termasuk perwakilan dari SMAN 72 Jakarta.
“Memang spekulasinya berbagai hal, tadi kan teman-teman di SMA 72 sendiri mereka juga membantah tidak benar dengan adanya bullying,” tegas Pramono.
Pramono juga menepis dugaan adanya keterkaitan antara pelaku dan jaringan intoleransi tertentu. Menurutnya, pelaku yang berstatus Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) diduga terinspirasi dari tontonan yang ia pelajari sendiri.
“Saya yakin pasti itu karena terinspirasi, terpengaruh oleh apa yang dia tonton,” ujarnya.
Keyakinan tersebut, lanjut Pramono, diperkuat oleh hasil rekaman kamera pengawas (CCTV) yang menunjukkan pelaku menyiapkan sendiri tujuh bahan peledak sebelum meledakkannya di masjid sekolah pada Jumat, 7 November 2025 siang.
“Kalau lihat video yang ada di CCTV kemudian juga persiapan dengan tujuh bahan peledak, memang saya yakin pasti itu karena terinspirasi,” terang Mas Pram, sapaan akrabnya.
Menindaklanjuti insiden ini, Pramono meminta Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk memperkuat langkah pendidikan dan pencegahan dini agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Saya meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk dilakukan pendidikan dan pencegahan karena yang seperti itu dampaknya sangat tidak baik,” pungkasnya.
(Cahyono)
PT.Portal Indonesia Media