FIN.CO.ID -
Jagat media sosial diramaikan dengan aksi Bupati Halmahera Utara (Halut) Frans Manery yang membubarkan demo dari Gerakan Mahsiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Frans membubarkan demo mahasiswa dengan menggunakan senjata parang Bahkan Bupati Halut sambil berteriak sampai demonstran yang berlari kocar-kacir.
Video tersebut menjadi viral di media sosial yang diunggah melalui akun Instagram @kabrnegeri pada 1 Juni 2024.
Dalam video yang beredar terlihat sejumlah peserta massa aksi melakukan demonstrasi di depan salah satu gedung.
Lalu terlihat Bupati Frans Manery yang mengenakan kemaja putih mendatangi mahasiswa dengan parang.
Frans menggunakan senjata tersebut ke kaca mobil yang digunakan mobil mahasiswa dan para demonstran langsung lari berhamburan.
Bupati Frans tersebut berteriak kepada mahasiswa yang berlari hamburan "Woi jangan lari,"
Baca Juga
"Tidak boleh begitu, Pak Bupati, lihat itu ngoni (kalian) pe (punya) bupati, video... video...," teriak massa aksi dalam rekaman video tersebut.
Kejadian ini menjadi viral dan mendapatkan komentar dari berbagai warga netizen.
"PRIRIBADI YG MENGERIKAN , ITU TERMASUK SEBAGAI ANCAMAN BISA GA SIH DI TAHAN POLISI??," Tulis netizen.
"Pribadi anda mencerminkan kepiminan adna miris, " terang netizen.
"Laporkan bupati bisa kena uu darurat dan pengancaman dengan sajam paling tidak pidana 3 bulan penjara," terang netizen.
Peristiwa ini terjadi di depan hotel Greenland di Desa Gura, Kecamatan Tobelo, Halut pada Jumat, 31 Mei 2024.
Kejadian bermulai saat massa menggelar aksi pada perayaan HUT ke-21 Kabupaten Halut di Kantor DPRD Halut sekitar pukul 11.00 WIT.
"Beliau datang keluar dari mobil langsung mengambil parang, serentak massa aksi kaget. Kami sebenarnya menunggu, kalaupun Pak Bupati melayani kami dengan berdebat atau menyampaikan aspirasi, kami akan terima. Tapi kami melihat tiba-tiba Pak Bupati menarik parang dan menuju ke massa aksi, dengan spontan kami lari," kata Ketua GMKI Cabang Tobelo Rivaldo Djini kepada wartawan, Sabtu (1/6/2024).