Nasional

Mekanisme MBG Diubah Selama Ramadan Agar Bisa Dibawa Pulang dan Tahan Lama, Cek menunya!

news.fin.co.id - 28/02/2025, 16:56 WIB

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dipanggil Presiden Prabowo ke Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 17 Januari 2025.

fin.co.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama bulan Ramadan 2025. Namun, kata dia, mekanismenya diubah yakni makanan bisa dibawa pulang untuk buka puasa.

"Makanan dibagikan saat mau pulang untuk dimakan saat berbuka puasa bagi yang berpuasa," kata Dadan kepada Disway Group, Jumat 28 Februari 2025.

Dia mengatakan, menu MBG yang akan disajikan makanan yang tahan lama hingga waktu berbuka puasa. Meski demikian, kata dia, menu makanan harus memiliki nilai kalori dan komposisi yang sama dengan yang biasanya diterapkan.

Adapun untuk sekolah di daerah dengan penduduk mayoritas Muslim akan disesuaikan di pekan kedua. "Seminggu pertama akan sama sambil evaluasi berapa banyak yang tidak berpuasa," kata Dadan.

Advertisement

Kemudian, apabila hasil kajian ditemukan seluruh siswa tidak berpuasa, pelaksanaan MBG akan berlangsung seperti pada hari-hari biasanya. "Hasil kajian Kepala SPPG nanti akan menentukan. Jika 100% tidak puasa, pelayanan akan normal seperti hari biasa," tuturnya.

Sebelumnya, ia memberikan beberapa contoh makanan tahan lama yang akan diberikan pada bulan Ramadan 2025. "Ya jadi bentuk makanannya, bentuk makanan yang tahan lama seperti contohnya susu, telur rebus, kurma, kemudian kue kering fortifikasi, buah, dan lain-lain," Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin 24 Februari 2025.

"Mungkin juga sesekali ada bubur kacang hijau atau kolak yang jelas sumber komposisi gizinya tetap di mana di situ ada protein, karbohidrat, dan ada serat," kata Dadan.

Sementara itu, terkait kemasan untuk bungkus MBG, Dadan menyampaikan akan menggunakan kantong kertas. "Kantong tersebut harus dikembalikan keesokan harinya untuk ditukar dengan kantong baru yang berisi makanan. Mekanisme ini tidak hanya mengurangi sampah tetapi juga melatih kedisiplinan siswa," lanjutnya.

(Annisa Zahro)

Advertisement

Mihardi
Penulis