Ekonomi

Ketidakseimbangan Pasokan Gas Nasional, Pakar Dorong Percepatan Infrastruktur

news.fin.co.id - 20/03/2025, 21:51 WIB

Pakar Energi, Prof Herman Agustiawan

fin.co.id – Indonesia memiliki cadangan gas bumi yang melimpah, namun pemanfaatannya masih jauh dari optimal. Pakar energi nasional, Prof. Herman Agustiawan, menyoroti lambatnya pembangunan infrastruktur sebagai kendala utama dalam distribusi gas dari sumber lepas pantai ke wilayah-wilayah yang membutuhkan pasokan.

“Sumber gas di offshore memerlukan infrastruktur besar. Tanpa percepatan pembangunan, ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan akan terus terjadi,” ujar Herman dalam diskusi virtual bertajuk Problematika Bisnis Gas Bumi Dalam Mendukung Swasembada Energi, Rabu, 19 Maret 2025.

Produksi Gas Nasional Terus Menurun

Sejak 2015, produksi gas nasional mengalami tren penurunan signifikan. Data menunjukkan bahwa produksi gas Indonesia turun rata-rata 2,38% per tahun, dari 8.078 MMSCFD pada 2015 menjadi hanya 6.640 MMSCFD pada 2023. Kondisi ini meningkatkan risiko defisit pasokan gas dalam negeri di masa depan.

Selain keterbatasan infrastruktur, kepastian hukum dalam sektor migas juga menjadi tantangan utama. Herman menegaskan bahwa tanpa regulasi yang jelas, investasi di sektor ini akan terganggu, yang akhirnya memperburuk krisis pasokan gas.

Advertisement

“Selain infrastruktur, kepastian hukum menjadi tantangan besar. Penegakan regulasi yang konsisten diperlukan untuk menarik investasi dan menjaga stabilitas sektor energi,” tambahnya.

Perlunya Optimalisasi Cadangan Gas dan Pengurangan Ketergantungan Impor

Chairman of Indonesian Gas Society, Aris Mulya Azof, mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia semakin bergantung pada impor gas untuk memenuhi kebutuhan domestik.

“Meskipun kita memiliki sumber daya yang besar, keseimbangan antara pasokan domestik dan impor harus diperhatikan agar ketahanan energi tetap terjaga,” ujar Azof.

Untuk menghindari ketergantungan berlebihan pada impor, pelaku usaha migas, Syarif Bastaman, menekankan pentingnya eksploitasi gas domestik yang lebih maksimal.

“Jika kita tidak segera memanfaatkan cadangan gas dalam negeri, peluang besar bisa hilang. Gas domestik harus segera dieksploitasi agar Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada impor,” tegasnya.

Advertisement

Langkah Strategis Mengatasi Ketidakseimbangan Pasokan Gas

Agar Indonesia dapat mengatasi tantangan ini, percepatan pembangunan infrastruktur gas menjadi langkah yang tidak bisa ditunda. Proyek-proyek strategis yang direncanakan beroperasi pada 2027 harus segera dioptimalkan.

Selain itu, peningkatan kapasitas produksi migas serta regulasi yang lebih jelas akan membantu Indonesia mencapai ketahanan energi yang lebih baik di masa mendatang. Dengan strategi yang tepat, ketidakseimbangan pasokan gas dapat diminimalisir, sehingga Indonesia dapat lebih mandiri dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. (*)

Sigit Nugroho
Penulis