fin.co.id – Partai Demokrat membantah adanya narasi yang menyebut bahwa Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi cawe-cawe dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini lantaran beberapa Menteri Kabinet Merah Putih masih sering berkunjung ke kediaman Jokowi di Solo.
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, membantah anggapan tersebut. Dia mengataka, Jokowi tidak camput tangan dalam segala keputusan yang dibuat oleh pemerintah Prabowo Subianto.
Menurutnya, bahwa pengalaman Jokowi selama dua periode sebagai presiden justru menjadi aset penting dalam proses transisi dan pengambilan keputusan Prabowo.
“Oh enggak, enggak cawe-cawe. Pak Jokowi punya pengalaman 10 tahun. Pak SBY punya pengalaman 10 tahun. Sayang dan rugi kalau nggak mau ngobrol. Nggak mau minta masukan,” ujar Herzaky kepada wartawan, Minggu 14 April 2025.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh keputusan tetap ada di tangan Prabowo sebagai presiden terpilih.
“Tetapi aku kan tetap, ujung-ujungnya, decision maker. Keputusan itu semua di tangan Pak Prabowo. Bukan Pak Jokowi, bukan Pak SBY," katanya.
"Bahkan Pak ketum parpol, maupun juga para menteri kan sering diajak diskusi oleh Pak Presiden,” lanjutnya.
Baca Juga
Menurut Herzaky, sikap terbuka Prabowo dalam mendengar berbagai pandangan menunjukkan gaya kepemimpinan yang inklusif dan berbasis data.
“Karena Pak Presiden ini orang yang sangat terbuka dan ingin dapat perspektif atau gambaran yang luas, komprehensif gitu dab mendalam sebelum memutuskan sesuatu," jelasnya.
"Semuanya by data, by evidence. Dan beliau melihat bahwa ada Pak Jokowi, ada Pak SBY ini sudah punya pengalaman. Tetapi kan bukan sumber satu-satunya,” sambung Herzaky. (fajar/dsw)
Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (Disway.id)