Megapolitan

Mantan Marketing Judol di Kamboja: Jangan Percaya Judol, Enggak Bikin Kalian Kaya

news.fin.co.id - 19/04/2025, 21:30 WIB

Warga Kota Bekasi FF (27) mengaku, dirinya sempat bekerja sebagai admin judi online (judol) di Kamboja. Foto: Dimas Rafi

fin.co.id - Warga Kota Bekasi Febby Febriadi alias FF (27) mengaku, dirinya sempat bekerja sebagai admin judi online (judol) di Kamboja. Dia menjelaskan, cara kerja dari situs judi online (judol) selama tujuh bulan dirinya bekerja.

Dalam mengoperasikan situs judol, kata FF, banyak nomor telepon dari perusahaan tempatnya bekerja untuk menghubungi customer yang ingin bermain judol di situsnya. Pria asal Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ini juga mengatakan, memegang rekening bank hingga alamat rumah dari pemain tersebut.

“Nah nanti dari database mereka itu kita dikirimin buat ngechat dia satu-satu untuk menawarkan bergabung main judol,” papar FF kepada wartawan di Bekasi, Jumat 18 April 2025.

FF mengaku juga kerap mendapatkan tekanan untuk mengejar target minimal pemain sebanyak 100 orang per harinya.

Advertisement

“Transaksi seratus itu jadi satu krang satu kali deposit itu itungannya satu transaksi. Berarti dari misalkan satu orang itu lima kali depo itu gannya masuk ke lima transaksi,” tutur FF.

“Terus ada juga new deposit, nah di situ kita minimal banget itu bawa orang buat mau dan depo minimal banget satu hari itu 10 orang,” sambungnya.

Bila tidak menyentuh target, kata FF akan menerima konsekuensi yang dibuat oleh perusahaan.

“Buat di sana tuh banyak sanksi yang didapat seperti tekanan mental. Tekanan mental dengan cara gua di kata-katain hingga kebun binatang keluar semua,” ungkap dia.

Tidak hanya itu, selama FF bekerja sebagai admin judol dari April hingga 17 November 2024 kerap mendengar cerita temannya disetrum hingaa penjualan organ.

Advertisement

“Banyak juga tuh sebenrnya di sana kaya jual organ segala macam. Selain itu juga temen gua yang kena setrum karena dia nyuri yang perusahaan,” jelas FF.

Dia mengajak masyarakat Indonesia untuk behenti bermain judol. Pasalnya, kata dia, judol tidak akan membuat kayak justru sebaliknya.

“Pesen gua buat generasi muda bahkan sampai orang tua pun jangan percaya sama judol. Karena judol tuh enggak bikin kalian kaya, malah nanti ujung-ujungnya pinjol (pinjaman online),” katanya.

(Dimas Rafi)

Mihardi
Penulis