Politik

Sahroni Kritik Jokowi Unggah Bertemu Sespimmen Polri di Medsos: Kan Mantan Presiden

news.fin.co.id - 23/04/2025, 12:54 WIB

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Foto: Anisha Aprilia

fin.co.id - Bendahara Umum (Bendum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai NasDem, Ahmad Sahroni menganggap pertemuan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri seyogianya tidak perlu diupload di media sosial (Medsos). Karena, hal tersebut dapat menimbulkan berbagai spekulasi termasuk adanya dugaan Jokowi mengalami post-power syndrome.

"Kalau ngomong secara pribadi ya, kalau dia tidak upload di ruang publik, gue rasa tidak apa-apa. Tapi kalau di ruang publik, menurut gue kurang pas, karena sekarang Pak Jokowi kan mantan presiden. Kecuali masih presiden, boleh saja. Tapi kan ini institusi yang notabene lagi sekolah," kata Sahroni kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 22 April 2025.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini mengatakan, kalau pertemuan itu tidak diunggah ke medsos tidak ada masalah. Namun, kata dia, kalau sebaliknya justru hal itu yang tidak elok.

"Ya mungkin dapat arahan sewajarnya kalau dia tertutup saja, fine. Tapi kalau di ruang terbuka kan orang anggapannya jadi beda-beda, 'wah ini jangan-jangan Pak Jokowi masih post power syndrome', jadi pengen juga terus tampil," sambungnya.

Advertisement

Sahroni mengatakan, tindakan Jokowi ini tak patut karena terkesan seperti mantan Presiden yang masih melakukan cawe-cawe. Walaupun, kata dia, ajudan Jokowi saat ini Syarif berasal dari institusi Polri, namun hal itu kurag bijak jika di-publish.

"Jadi, sisi positif adalah Pak Presiden pingin ngajarin anak-anaknya lah, ngasih tahu yang baik-baik. Tapi kalau tertutup, wah itu keren banget gitu. Tapi kalau ruang terbuka, menurut kita ya aduh, nanti orang anggapannya wah ini gimana sih gitu. Tapi kalau memang, kalau tertutup aja, misalnya ngasih tahu ya kalian ini harus begini, senang gitu. Tapi kalau terbuka, nanti kan anggapannya nanti 'Oh ini tuh Pak Presiden, mantan Pak Presiden kok masih panggil-panggil orang gitu'," tuturnya.

Politikus NasDem ini mempertanyakan kedatangan Serdik Sespimmen itu sudah mendapatkan izin pimpinan Polri atau belum. Sebab, apabila sudah, menurut Sahroni seharusnya kedatangan mereka ke kediaman mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak perlu mengenakan baju dinas.

"Yang dipertanyakan adalah itu udah izin belum sama komandan tertingginya di lembaga pendidikan? Kalau belum izin, harusnya dia jangan pakai baju dinas. Mendingan pakai baju biasa, datang ramai-ramai. Tapi kalau udah pakai baju biasa, dia harus izin sama komandannya. Teman-teman tolong tanyain, komandannya udah izinin apa belum? Nah, kalau udah diizinin, berarti komandannya juga tanya lagi, udah izin lagi belum sama Pak Kapolri?" kata Sahroni.

(Anisha Aprilia)

Advertisement

Mihardi
Penulis