fin.co.id - Dokter ahli gizi Jakarta, dr Tifauzia Tyassuma atau yang biasa dipanggil dr Tifa, merespon kabar dirinya dipolisikan terkait ijazah palsu Jokowi.
Selain dr Tifa, Roy Suryo dan Rismon Sianipar juga dipolisikan dalam kasus yang sama, tuduhan Jokowi memalsukan ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM).
Laporan ini dilayangkan oleh tim dari Advocate Public Defender pada Rabu 24 April 2025.
dr Tifa bilang, dia tidak gentar dipolisikan. Dia anggap melaporkan dia polisikan itu langkah bagus agar bisa tagih janji Jokowi memperlihatkan Ijazah Jokowi di pengadilan
"Saya dilaporkan? BAGUS! Mau saya tagih janji Jokowi, sesumbarnya hanya mau memperlihatkan IJAZAH ASLI di depan pengadilan!" ujar dr Tifa di akun X miliknya, dikutip Jumat 25 April 2025.
de Tifa juga bilang akan tagih janji UGM untuk memperlihatkan dokumen yang katanya memperkuat ijazah Jokowi asli.
Baca Juga
"Saya akan tagih UGM untuk memperlihatkan 34 Dokumen yang katanya mereka miliki yang menjadi penguat Jokowi pernah kuliah di UGM!" kata dr Tifa.
"Biar mulai sekarang UGM sibuk bikin 34 Dokumen tersebut!" imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Advocate Public Defender, Zevrijn Boy Kanu, mengatakan bahwa laporan ini dibuat sebagai bentuk keprihatinan atas situasi yang dinilai semakin meresahkan masyarakat.
"Kita coba melaporkan mengenai dugaan penghinaan, hasutan, dan juga membuat gaduh. Jadi ada beberapa pasal yang kita akan coba kemukakan, tergantung pada nanti penyidiknya, yang mana pasal yang lebih tepat," ujar Zevrijn kepada awak media.
"Kami sebagai warga negara yang baik ingin menyampaikan perasaan kami bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Jika dibiarkan terus, masyarakat kita akan dirugikan. Akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," sambungnya.
Sementara itu, anggota tim hukum, Lechumanan, menyebut bahwa pihaknya melaporkan tiga orang berinisial RS (dua orang) dan satu dokter berinisial T. Meski enggan merinci identitas lengkap.
Ia memastikan bahwa laporan ini terkait tudingan ijazah palsu terhadap Presiden Jokowi.
"Menuding tanpa dasar, itulah intinya," tegas Lechumanan. **