fin.co.id - Amerika Serikat dan Arab Saudi baru saja sepakat menandatangani kesepakatan jual beli senjata senilai $142 miliar atau 2,2 triliun rupiah.
Perjanjian penjualan ini disebut sebagai terbesar dalam sejarah pertahanan Amerika Serikat.
Kedua belah pihak melakukan perjanjian dan penandatanganan ketika Presiden AS Donald Trump melakukan kunjungan kenegaraan ke di Arab Saudi dan negara-negara teluk Selasa kemarin.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed berjanji untuk berinvestasi $600 miliar atau 9 triliun rupiah di Amerika Serikat selama, termasuk $20 miliar untuk pusat data kecerdasan buatan (AI), pembelian turbin gas dan peralatan energi lainnya senilai $14,2 miliar, dan hampir $5 miliar untuk jet Boeing 737-8, dan beberapa kesepakatan lainnya.
Namun rincian komitmen spesifiknya masih samar-samar, angka yang dikeluarkan Gedung Putih tidak berjumlah $600 miliar.
Sementara Gedung Putih mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mencakup rencana bagi lebih dari selusin perusahaan pertahanan AS untuk menjual senjata, peralatan, dan layanan di bidang pengembangan angkatan udara dan kemampuan luar angkasa, pertahanan udara dan rudal, serta keamanan perbatasan dan maritim.
Baca Juga
Presiden AS disambut oleh pengawal kerajaan saat tiba di Riyadh pada hari Selasa.
Pesawat tempur F-15 Angkatan Udara Kerajaan Saudi mengawal jet Air Force One milik Trump saat tiba di Riyadh.
Trump duduk bersama Salman di aula berhias di Royal Court di Istana Al Yamamah bersama para anggota elit AS, Saudi, dan bisnis.
Di antara mereka adalah Elon Musk, tokoh terkemuka dalam AI seperti Sam Altman, serta kepala eksekutif IBM, BlackRock, Citigroup, Palantir, dan Nvidia, antara lain.
Trump juga dikabarkan akan bertemu dengan pemimpin baru Suriah, Ahmed al-Sharaa yang pasukannya membantu menggulingkan Bashar al-Assad pada tahun 2024.
Pertemuan informal tersebut akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara presiden AS dan pemimpin Suriah sejak tahun 2000, ketika Bill Clinton bertemu dengan mendiang pemimpin Hafez al-Assad di Jenewa.
Berbicara di sebuah forum investasi pada hari Selasa, Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk mencabut sanksi terhadap Suriah setelah mengadakan pembicaraan dengan Mohammed bin Salman dari Arab Saudi dan Recep Tayyip Erdoğan dari Turki.
“Saya akan memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberi mereka kesempatan meraih kejayaan,” kata Trump