Di lokasi terlihat empat mobil komando (Mokom) yang mengkoordinir massa aksi. Dari atas mokom terdengar koordinator aksi membakar semangat massa ojol yang sudah tampak loyo karena terik matahari.
Sehingga banyak dari mereka yang duduk-duduk di atas rumput taman Jalan Medan Merdeka Selatan.
Terdengar orator membakar semangat massa aksi dengan meneriakan yel-yel.
"Ojol bersatu tak bisa dikalahkan," seru orator dari atas mokom sambil diikuti massa aksi.
Pada kesempatan itu, orator juga menetapkan jika tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Ojol Nasional. Penetapan itu diamini oleh massa aksi.
"Hari ini kita akan rayakan setiap tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Ojol Indonesia. Kalau buruh punya May Day kita Punya Mayojol," kata orator disambut teriakan setuju dari massa aksi.
Orator juga meminta pihak kepolisian membuka pagar besi. Ini dilakukan agar massa Ojol bisa bergerak ke gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca Juga
"Tolong buka pagarnya. Kami hanya ingin mampir ke Kementerian Perhubungan. Karean kita membayar potongan kita, 30 persen pajak kita untuk membangun negara ini," tegas orator.
Dalam orasinya orator juga menuntut agar potongan aplikasi diturunkan menjadi 10 persen.
Hingga berita ini diturunkan, aksi Ojol yang bertema Aksi 205 masih berlanjut di Jalan Medan Merdeka Selatan dan sekitarnya.
(Cahyono)