Nasional

BMKG Pastikan Tak Ada Kerusakan Akibat Gempa M6,3 di Bengkulu, Warga Diminta Tetap Waspada

news.fin.co.id - 23/05/2025, 06:30 WIB

Ilustrasi gempa

fin.co.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang mengonfirmasi bahwa gempa bumi bermagnitudo 6,3 yang mengguncang wilayah Bengkulu tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan.

Sabar Ardiansyah, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Kepahiang, menjelaskan bahwa pusat gempa terletak di sekitar Kota Bengkulu dan terjadi pada pukul 02.53 WIB.

Gempa tersebut tercatat berlokasi di koordinat 4,17 Lintang Selatan dan 102,17 Bujur Timur, tepatnya 43 kilometer barat daya dari Kota Bengkulu, dengan kedalaman 10 kilometer.

"Sampai saat ini belum ada laporan dari masyarakat terkait kerusakan yang ditimbulkan pasca-terjadinya gempa," ujar Sabar.

Advertisement

Ia menambahkan, gempa ini masih berpotensi diikuti oleh gempa susulan, namun dengan kekuatan yang lebih kecil dan tetap tidak berpotensi tsunami.

Guncangan gempa terasa luas di berbagai daerah di Provinsi Bengkulu seperti Kaur, Bengkulu Utara, Kepahiang, Lebong, Seluma, Bengkulu Selatan, Mukomuko, dan Bengkulu Tengah.

Bahkan, wilayah tetangga seperti Kabupaten Empat Lawang dan Kota Lubuk Linggau di Sumatera Selatan juga turut merasakannya.

Sabar mengimbau masyarakat agar tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah percaya pada kabar yang belum terverifikasi.

Ia juga mengingatkan pentingnya pemahaman mitigasi bencana dan kesiapsiagaan evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

Advertisement

Sejak awal Januari hingga 16 Agustus 2024, wilayah Bengkulu telah diguncang gempa sebanyak 746 kali dengan kekuatan bervariasi.

Muhammad Najib, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Pertama BMKG, mengungkapkan bahwa gempa terkuat yang tercatat selama periode tersebut memiliki magnitudo 6,3 dan terjadi di wilayah Pulau Enggano, Bengkulu Utara, sedangkan yang terkecil bermagnitudo 1,9.

Menurut Najib, aktivitas seismik di Bengkulu tersebar cukup merata, mencakup Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, hingga Pulau Enggano. Namun demikian, seluruh aktivitas tersebut tidak menimbulkan kerusakan pada infrastruktur.

Afdal Namakule
Penulis