Internasional

Prabowo Ajak Brasil Kolaborasi Teknologi Rudal dan Kapal Selam

news.fin.co.id - 10/07/2025, 08:44 WIB

Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah Brasil telah menyambut baik rencana Indonesia untuk mengirim lebih banyak tim teknis guna mempelajari teknologi dan modernisasi di sektor pertanian serta pengembangan energi terbarukan.

fin.co.id - Pemerintah Indonesia memperluas kerjasama bilateral dengan negara Brasil di sejumlah bidang. Di bidang pertahanan, Presiden Prabowo mengajak Brazil untuk memproduksi rudal hingga kapal selam.

"Saya rasa kami ingin melanjutkan kerja sama ini melalui produksi bersama dan transfer teknologi bersama. Kami juga ingin meningkatkan pelatihan personel militer bersama dan kolaborasi teknologi pada sistem rudal dan kapal selam," kata Presiden Prabowo di Istana Planalto, Brasilia, Rabu, 9 Juli 2025.

Selain di bidang pertahanan, Indonesia juga melakukan kerja sama di bidang energi. Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah Brasil telah menyambut baik rencana Indonesia untuk mengirim lebih banyak tim teknis guna mempelajari teknologi dan modernisasi di sektor pertanian serta pengembangan energi terbarukan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai 100 persen energi terbarukan dalam sepuluh tahun ke depan.

"Targetnya tentu saja 2040, tetapi para ahli saya mengatakan bahwa kita dapat mencapainya jauh lebih cepat. Sekali lagi, kami melihat keberhasilan Brasil dalam mengembangkan biofuel. Dan saya pikir kami bertekad untuk mengejar kemajuan yang telah Brasil capai," ujar Prabowo.

Presiden Prabowo menuturkan bahwa kerja sama bilateral juga akan diperluas melalui peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, serta implementasi Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Brasil.

“Dengan demikian, kita bisa mendapatkan kerja sama nyata secepat mungkin,” lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Brasil memiliki banyak kesamaan kepentingan dan potensi besar untuk memperkuat hubungan ekonomi. Ia menyebut kedua negara sama-sama besar, memiliki populasi tinggi, serta kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang luar biasa.

“Kita sering menandatangani berbagai perjanjian kerja sama, tapi kemudian hanya berhenti sebagai dokumen tertulis. Kini, kita merasa memiliki banyak kepentingan bersama dan sumber daya yang bisa benar-benar saling menguntungkan,” tutur Prabowo.

Ia juga mengungkapkan kekagumannya atas kemajuan Brasil dalam sektor pertanian dan bioenergi, serta menyampaikan keinginan Indonesia untuk belajar dari pengalaman Brasil.

“Brasil berada di garis depan. Anda memberi contoh yang baik dalam penggunaan biofuel dan inovasi di bidang pertanian, produktivitas Anda benar-benar akan sangat bermanfaat bagi Indonesia jika kami belajar dari pengalaman Anda,” ucap Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva menyebut Indonesia sebagai sahabat lama yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan negara-negara berkembang untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan setara.

“Menyambut Indonesia sebagai anggota BRICS seperti membuka pintu rumah saya untuk seorang teman lama,” ujar Presiden Lula.

Menurut Presiden Lula, Indonesia memiliki peran bersejarah dalam mengibarkan semangat perjuangan global south sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.

“Tujuh puluh tahun yang lalu, pada Konferensi Bandung, Indonesia telah mengibarkan panji perjuangan untuk tatanan internasional yang lebih adil,” katanya.

Khanif Lutfi
Penulis