fin.co.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Senin, 4 Agustus 2025. Nasaruddin menyampaikan, program CKG merupakan perwujudan dari komitmen Presiden Prabowo Subianto yang kini mulai dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
"Apa yang kita lakukan pagi ini itu adalah luar biasa. Bukan hanya teori, bukan hanya mulut-mulut," kata Nasaruddin.
"Tapi Bapak-Ibu, teman-teman, para pemirsa semuanya bisa melihat bahwa apa yang dijanjikan oleh Bapak Presiden makin menjadi benar-benar kenyataan," sambungnya kepada wartawan usai memantau CKG.
Ia menjelaskan, melalui program ini, para santri yang teridentifikasi memiliki kondisi kesehatan tertentu bisa langsung dirujuk untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut, baik ke rumah sakit maupun puskesmas.
"Tadi kita lihat di atas ya, langsung mana yang mau dirujuk ke klinik, mana yang mau dirujuk ke rumah sakit, dan mana yang sudah mulai bebas. Saya kira ini yang sangat penting," tuturnya.
Nasaruddin juga menekankan bahwa pemeriksaan kesehatan bagi peserta didik sangat krusial. Ia menyoroti bahwa fokus orang tua terhadap pendidikan sering kali melupakan aspek penting lain seperti gizi dan kontrol kesehatan.
"Sebetulnya ini sangat penting ya, sangat-sangat penting. Karena kadang-kadang kita asik mendidik anak-anak kita, tetapi ada hal-hal yang sangat prinsip masalah gizi, kemudian kontrol kesehatan tidak terpikirkan," jelasnya.
Baca Juga
Senada dengan Menag, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Amien Suyitno, turut menyampaikan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi santri. Ia menyebutkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 352 ribu lembaga pendidikan keagamaan Islam yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, dengan total santri lebih dari 12,7 juta jiwa.
Dari jumlah tersebut, sekitar 42 ribu merupakan pesantren, yang menaungi sekitar 4,6 juta santri.
"Ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap kesehatan santri tidak bisa dianggap sepele. Pemeriksaan rutin seperti ini menjadi kebutuhan yang penting dan mendesak," ujarnya.
Amien juga menjelaskan bahwa di Ponpes Asshiddiqiyah, lokasi pelaksanaan kegiatan CKG hari itu, terdapat sekitar 830 santri yang berasal dari berbagai satuan pendidikan seperti Madrasah Aliyah (MA), Ma’had Aly, Madrasah Diniyah, hingga Ma’had Aitam.
Yang menarik, pesantren tersebut telah memiliki Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) yang berperan aktif dalam memberikan layanan kesehatan dasar, edukasi hidup bersih, serta memantau kondisi kesehatan santri secara berkala.
"Namun demikian, keberadaan Poskestren ini perlu terus mendapatkan pembinaan dari Kementerian Kesehatan agar layanannya sesuai standar dan bisa menjangkau kebutuhan dasar kesehatan para santri," tuturnya.
Sebagai tambahan informasi, pelaksanaan program CKG ini diluncurkan secara serentak di 12 titik sekolah, madrasah, dan pesantren yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Sidoarjo, dan Tangerang.
(Candra Pratama)
Menag Nasaruddin Umar meninjau langsung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Senin, 4 Agustus 2025. Foto: Candra Pratama