Viral

Pria Teriak Bawa Bom di Pesawat Lion Air, Polisi Ungkap Motif Sebenarnya

news.fin.co.id - 04/08/2025, 20:55 WIB

Pelaku berinisal H yang melakukan pengancaman membawa bom di dalam pesawat lion air, sedang dilakukan pemeriksaan oleh Polersta Bandara Soetta. dok: Candra Pratama

fin.co.id - Sebuah insiden mengejutkan terjadi dalam penerbangan Lion Air rute Jakarta menuju Kualanamu, Medan, ketika seorang penumpang pria berinisial H (42) tiba-tiba mengamuk dan meneriakkan bahwa dirinya membawa bom. Aksi nekat tersebut sontak membuat panik seluruh penumpang dan kru pesawat.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, 3 Agustus 2025, dan langsung menjadi viral di media sosial. Video dan kesaksian penumpang lainnya menunjukkan suasana kabin yang mencekam dan penuh ketegangan.

Pelaku Dipastikan Negatif Narkoba dan Alkohol

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung, memastikan bahwa hasil pemeriksaan awal terhadap pelaku menunjukkan bahwa pria tersebut negatif dari pengaruh narkoba maupun alkohol. Pemeriksaan dilakukan melalui tes urine dan alkohol untuk memastikan kondisi pelaku saat insiden terjadi.

“Terhadap yang bersangkutan sudah kami lakukan pengecekan ataupun pemeriksaan urine. Hasilnya negatif terhadap zat berbahaya. Pemeriksaan alkohol juga menunjukkan hasil negatif,” ungkap Ronald dalam keterangannya, Senin, 4 Agustus 2025.

Bukan Soal Jadwal Delay, Tapi Emosi Karena Bagasi

Menurut penyelidikan pihak kepolisian, aksi pelaku tidak dipicu oleh keterlambatan jadwal keberangkatan. Justru penyebab utama adalah kekesalan pelaku terhadap penanganan bagasinya. Ronald menjelaskan bahwa pelaku merasa gelisah dan emosional karena khawatir bagasinya tidak sampai ke tujuan.

“Tersangka sejak berangkat dari Merauke sudah merasa resah terkait keberadaan bagasinya karena ini merupakan penerbangan lanjutan. Ketika transit di Bandara Soekarno-Hatta dan kembali bertanya kepada kru pesawat, respons yang diberikan dianggap tidak memuaskan. Itulah yang memicu emosinya hingga akhirnya mengucapkan kalimat ancaman,” jelas Ronald.

Kalimat Ancaman Berkaitan dengan Bom Diucapkan Tiga Kali

Pihak kepolisian juga mengungkap bahwa pelaku sempat meneriakkan kata-kata yang mengandung unsur ancaman sebanyak tiga kali. Teriakan itu berkaitan dengan keberadaan bom yang disebut pelaku dibawanya. Akibatnya, seluruh penumpang menjadi panik dan kru pesawat harus bertindak cepat untuk mengamankan situasi.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, tidak ditemukan adanya bahan peledak atau barang mencurigakan dalam bagasi pelaku. “Setelah kami dalami, isi bagasi pelaku hanya berupa pakaian. Tidak ditemukan benda mencurigakan ataupun barang terlarang,” tambah Ronald.

Penerbangan Lion Air Sempat Terganggu Akibat Insiden

Insiden tersebut menyebabkan gangguan pada proses penerbangan. Walaupun sempat ada kabar mengenai keterlambatan, Ronald menyebutkan bahwa pelaku tidak mengeluhkan masalah delay. Jadwal awal keberangkatan yang semula pukul 17.35 WIB memang sempat mengalami perubahan, namun bukan itu yang menjadi penyebab pelaku bertindak ekstrem.

“Kalau dari hasil keterangan yang bersangkutan, tidak ada keluhan soal keterlambatan penerbangan. Yang dikeluhkan adalah keberadaan bagasinya,” ujarnya menegaskan.

Lion Air Blacklist Pelaku, Komitmen Ciptakan Transportasi Aman

Menanggapi kejadian ini, pihak maskapai Lion Air langsung mengambil langkah tegas. Coporate Lawyer Lion Air, Yuridio Tirta, menyatakan bahwa penumpang berinisial H akan masuk ke dalam daftar hitam atau blacklist sebagai bentuk komitmen perusahaan menciptakan transportasi udara yang aman dan nyaman bagi seluruh penumpang.

“Informasinya memang akan kita blacklist. Namun, hal itu masih menunggu perkembangan proses pidana yang sedang berjalan,” ujar Yuridio saat ditemui di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Senin, 4 Agustus 2025.

Efek Domino Terhadap Jadwal Penerbangan Lainnya

Yuridio menambahkan bahwa tindakan penumpang seperti ini sangat merugikan maskapai. Selain menciptakan kepanikan di dalam kabin, kejadian semacam ini bisa berdampak domino terhadap penerbangan lainnya. Ketegangan dan proses evakuasi tambahan bisa menyebabkan keterlambatan pada jadwal lain yang telah direncanakan.

“Tindakan seperti ini bisa memberikan efek domino. Kalau tidak ditangani dengan tegas, bisa jadi masalah pada penerbangan-penerbangan berikutnya. Inilah salah satu penyebab keterlambatan yang kerap terjadi,” ujar Yuridio.

Polisi Masih Lanjutkan Proses Hukum

Hingga kini, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif oleh aparat kepolisian. Kasus ini menjadi pengingat bahwa ancaman palsu sekalipun terhadap keamanan penerbangan adalah pelanggaran serius yang bisa dikenai sanksi pidana.

Sigit Nugroho
Penulis