Hukum dan Kriminal

Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina: Kejagung Periksa 8 Saksi Penting, Termasuk Eks Pejabat Kilang Pertamina Internasional

news.fin.co.id - 28/08/2025, 18:01 WIB

Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah

fin.co.id — Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero) kembali memasuki babak krusial. Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa delapan saksi kunci pada Kamis (28/8/2025) untuk memperkuat bukti terhadap tersangka berinisial HW dan sejumlah pihak lainnya.

Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menegaskan pemeriksaan ini menyasar periode 2018 hingga 2023, mencakup tata kelola minyak mentah di Pertamina, subholding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

“Pemeriksaan delapan saksi ini sangat penting untuk memperdalam konstruksi perkara dan melengkapi alat bukti yang ada,” tegas Jampidsus Kejagung, Febrie Adriansyah, dalam keterangan resmi, Kamis, 28 Agustus 2025.

Daftar Saksi yang Diperiksa

Adapun kedelapan saksi yang diperiksa memiliki peran strategis di sektor minyak dan gas, baik di internal Pertamina maupun perusahaan terkait. Mereka adalah:

  1. NP, Crude Marketing Manager Petral tahun 2014.
  2. TFK, VP Integrated Supply Chain periode 2012–2014.
  3. BS, Direktur PT Agres Info Teknologi.
  4. KR, Manager Market Analyst Risk Management & Gov tahun 2012.
  5. PS, Manager Performance & Governance PT Kilang Pertamina Internasional periode 1 April 2022–29 Februari 2024.
  6. RDFS, Senior Specialist 1 Hydrocarbon Planning Optimization (HPO) PT Kilang Pertamina Internasional.
  7. RA, Assistant Manager Import Crude Supply PT Kilang Pertamina Internasional periode 2012–2024.
  8. AAR, Analyst Crude Oil Scheduling & Evaluation ISC PT Pertamina (Persero) tahun 2020.

Menurut Febrie, pemanggilan saksi dari berbagai posisi ini dilakukan agar penyidik bisa memetakan secara detail alur tata kelola minyak mentah dan kilang Pertamina.

“Penyidikan kasus ini tidak hanya menyoroti peran individu, tetapi juga sistem pengelolaan minyak mentah di tubuh Pertamina. Kami ingin memastikan tidak ada celah korupsi yang dibiarkan begitu saja,” ujar Febrie.

Kasus Strategis di Sektor Energi

Kasus dugaan korupsi minyak mentah Pertamina menjadi sorotan publik lantaran menyangkut salah satu aset vital negara di sektor energi. Pertamina sebagai BUMN energi terbesar memegang peran sentral dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Pakar hukum energi menilai, penyelidikan kasus ini dapat berdampak besar pada reformasi tata kelola migas di Indonesia. “Jika terbukti, kasus ini bisa membuka jalan untuk audit menyeluruh terhadap tata kelola minyak mentah nasional,” kata seorang pengamat energi yang enggan disebut namanya.

Kejagung Tegaskan Komitmen

Febrie menegaskan Kejagung tak akan berhenti sampai di sini. Ia memastikan setiap saksi, dokumen, dan aliran transaksi akan ditelusuri secara detail.

Dengan pemeriksaan terbaru ini, publik menunggu langkah lanjutan Kejagung, termasuk kemungkinan adanya penetapan tersangka baru dalam kasus minyak mentah Pertamina. (*)

Sigit Nugroho
Penulis