Nasional

Prabowo Sebut Ricuh Demo Mengarah ke Makar, TNI-Polri Diminta Bertindak Tegas

news.fin.co.id - 31/08/2025, 17:23 WIB

Presiden Prabowo sebut ricuh demo sudah mengarah ke makar dan terorisme, perintahkan TNI-Polri tindak tegas pelaku perusakan dan penjarahan - Anisha Aprilia -

fin.co.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa aksi ricuh dalam demonstrasi yang berlangsung beberapa hari terakhir tidak lagi sekadar unjuk rasa. Menurutnya, tindakan anarkis yang disertai penjarahan dan perusakan fasilitas umum sudah mengarah pada tindak makar bahkan terorisme.

Dalam konferensi pers di Istana pada Minggu, 31 Agustus 2025, Prabowo menekankan pentingnya membedakan aspirasi murni dengan aksi yang melanggar hukum. "Sekali lagi, aspirasi murni yang disampaikan harus dihormati. Hak untuk berkumpul secara damai harus dihormati dan dilindungi. Namun kita tidak dapat pungkiri bahwa sudah mulai keliatan gejala adanya tindakan-tindakan di luar hukum, bahkan melawan hukum, bahkan ada yang mengarah kepada makar dan terorisme," ujar Prabowo.

Aspirasi Damai Harus Dilindungi

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen melindungi hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat secara damai. Ia menilai aspirasi yang murni harus dihormati dan dijamin keberadaannya dalam sistem demokrasi.

Namun, ia menggarisbawahi bahwa kebebasan menyampaikan aspirasi tidak boleh dijadikan alasan untuk melakukan tindakan anarkis. Perusakan fasilitas umum, penjarahan, hingga jatuhnya korban jiwa merupakan pelanggaran hukum yang tidak dapat ditoleransi.

Perintah Tegas kepada TNI dan Polri

Melihat eskalasi kericuhan yang meningkat, Prabowo mengaku telah memerintahkan aparat keamanan untuk bersikap tegas. "Kepada pihak Kepolisian dan TNI, saya perintahkan untuk ambil tindakan yang setegas-tegasnya, terhadap perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah individu, dan sentra-sentra ekonomi, sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.

Presiden menambahkan, negara memiliki kewajiban hadir dan melindungi rakyat dari ancaman tindak anarkis. Menurutnya, TNI dan Polri tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga menjamin agar aspirasi murni rakyat tetap bisa disampaikan tanpa rasa takut.

Dramatisasi Kericuhan di Tengah Aspirasi

Aksi demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi kericuhan yang memicu ketegangan publik. Fasilitas umum rusak, sejumlah rumah dijarah, dan sentra ekonomi terancam lumpuh akibat tindakan anarkis. Situasi ini membuat pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan stabilitas nasional.

Prabowo menilai kondisi ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Ia mengingatkan masyarakat bahwa penyampaian aspirasi harus dilakukan secara tertib, tanpa merugikan pihak lain. "Kami pastikan aspirasi murni akan didengar, dicatat, dan ditindaklanjuti. Namun jika berubah menjadi ancaman, negara tidak boleh tinggal diam," katanya.

Negara Wajib Hadir

Dalam pernyataannya, Prabowo berulang kali menekankan bahwa negara berkewajiban hadir di tengah masyarakat. Ia menegaskan pemerintah tidak akan mentolerir aksi kekerasan dan penjarahan yang merusak sendi kehidupan berbangsa.

Dengan instruksi tegas yang diberikan kepada TNI dan Polri, Prabowo menunjukkan sikap keras terhadap segala bentuk pelanggaran hukum yang mencederai nilai demokrasi. Pesan yang ingin ia sampaikan jelas: aspirasi murni dilindungi, tetapi aksi makar dan terorisme akan ditindak tanpa kompromi.

Kini, perhatian publik tertuju pada bagaimana aparat akan menindaklanjuti perintah Presiden. Apakah langkah tegas TNI-Polri mampu meredam kericuhan dan mengembalikan rasa aman, atau justru menimbulkan ketegangan baru di lapangan. (Anisha Aprilia)

Sigit Nugroho
Penulis