Ekonomi

IATPI Gelar Pelatihan SNI ISO/IEC 17024:2012 untuk Perkuat Kapasitas LSP Teknik Lingkungan

news.fin.co.id - 08/09/2025, 14:11 WIB

Ketua Umum IATPI, Endra S. Atmawidjaja, ST, MSc, DEA, IPU-

fin.co.id – Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Lingkungan Indonesia (IATPI) resmi menyelenggarakan Pelatihan SNI ISO/IEC 17024:2012 mengenai Conformity Assessment – General Requirements for Bodies Operating Certification of Persons, Sabtu (6/9). Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Teknik Lingkungan IATPI.

Acara dan Narasumber

Ketua Umum IATPI, Endra S. Atmawidjaja, ST, MSc, DEA, IPU, membuka acara dan menekankan pentingnya akreditasi untuk meningkatkan mutu sertifikasi kompetensi tenaga kerja. Narasumber utama, Mohammad Fahmi Aminudin, S.Si dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), turut hadir untuk memberikan materi terkait standar internasional ini.

Manfaat Akreditasi LSP TL IATPI

Endra menjelaskan, akreditasi LSP TL IATPI oleh KAN membawa lima manfaat utama. Pertama, menjamin mutu sertifikasi kompetensi sesuai SNI ISO/IEC 17024:2012. Kedua, meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap sertifikat kompetensi. Ketiga, memastikan kepatuhan terhadap regulasi nasional, termasuk Permen PUPR No. 8 Tahun 2022. Keempat, menyinkronkan sistem sertifikasi dengan BNSP dan LPJK. Kelima, memperkuat daya saing tenaga kerja konstruksi Indonesia di kancah global.

Dasar Hukum dan Akreditasi

Pelatihan ini juga menindaklanjuti akreditasi IATPI melalui Keputusan LPJK Kementerian PUPR Nomor 16/KPTS/LPJK/IX/2024 sebagai Asosiasi Profesi Terakreditasi. Dengan status ini, IATPI berhak mendirikan LSP TL sesuai UU Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, PP No. 14 Tahun 2021, dan Permen PUPR No. 8 Tahun 2022.

Bidang Keahlian dan Komitmen IATPI

IATPI menaungi tenaga ahli Teknik Penyehatan Lingkungan, mencakup penyediaan air minum, pengelolaan sampah, limbah cair, pencemaran udara, limbah B3, pemulihan kerusakan lingkungan, hingga drainase. Kegiatan ini menunjukkan komitmen IATPI untuk mendukung pengembangan kompetensi tenaga kerja konstruksi Indonesia, sehingga pengakuan kompetensi dapat diperoleh tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. (*)

Sigit Nugroho
Penulis