Nasional . 08/09/2025, 20:43 WIB
Penulis : Mihardi | Editor : Mihardi
fin.co.id - Presiden Prabowo Subianto menyoroti pentingnya pelibatan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan sebagai bagian dari solusi mencegah kekerasan dan provokasi. Dalam pertemuan bersama media di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu, 6 September 2025, Prabowo menekankan perlunya menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong dan pengamanan swakarsa yang telah menjadi bagian dari budaya bangsa.
“Saya juga menganjurkan kita kembali ke budaya kita, ada pengamanan lingkungan masing-masing, dulu ada yang dikenal ronda, ada yang dikenal siskamling, kentongan, masing-masing mengamankan,” ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, pendekatan warga jaga warga adalah salah satu langkah nyata untuk mempersempit ruang gerak pihak-pihak yang berniat menciptakan kekacauan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan segera bertindak bila menemukan indikasi provokasi.
“Kalau ada orang-orang luar yang nggak jelas, yang mau menghasut, segera laporan, kalau perlu ya diusir, ya dicegat lah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan bahwa tidak ada satu pun alasan yang dapat membenarkan tindakan kekerasan, apalagi sampai membakar fasilitas umum atau gedung-gedung lembaga demokrasi seperti DPRD.
“Jadi semua yang mengarah kekerasan kita wajib, seluruh masyarakat wajib menjaga. Tidak ada alasan untuk mengizinkan kekerasan, tidak ada alasan, tidak ada alasan untuk bakar-bakar, tidak ada perjuangan demokrasi dengan membakar lembaga-lembaga demokrasi, gedung-gedung demokrasi yang dibangun dengan uang rakyat,” ucapnya lantang.
Presiden menilai aksi anarkis dan pembakaran bukan saja melawan hukum, tetapi juga merugikan rakyat. Ia mengingatkan bahwa bangunan publik dibangun dari uang rakyat yang dikumpulkan dengan susah payah, dan merusaknya justru menunjukkan sikap yang bertolak belakang dari kepedulian terhadap rakyat.
“Gedung-gedung itu dibangun dengan uang rakyat, yang setengah mati kita kumpulkan, jadi pihak-pihak yang melakukan ini, menurut saya memang tidak cinta Tanah Air, tidak cinta rakyat, ngomong cinta rakyat, [tapi] ingin mengadu domba rakyat dengan pemimpin dengan tujuan yang nggak jelas,” kata Prabowo.
Ia pun kembali menyoroti peristiwa tragis di Makassar, di mana empat warga tewas akibat kebakaran dalam kerusuhan. Menurutnya, gerakan membakar fasilitas umum bukan hanya tindak kriminal, tetapi sudah masuk kategori membahayakan keselamatan publik.
“Sekali lagi, gerakan bakar-bakar, di seluruh dunia, ini adalah gerakan yang tergolong sangat membahayakan. Mengancam nyawa orang lain, dan terbukti ada empat orang di Makassar tidak berdosa, yang mati karena kebakaran,” tegasnya.
Dalam konteks penanganan aksi massa, Prabowo menekankan bahwa aparat negara wajib bertindak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Ia memastikan bahwa setiap petugas yang melampaui batas akan dimintai pertanggungjawaban dan dikenakan sanksi.
“Ya saya kira itu keharusan, bahwa semua petugas harus bertindak proporsional, dan kalau tidak bertindak proporsional, petugas harus bertanggung jawab. Dan kita sudah buktikan, ada yang ditindak, ada yang diinvestigasi, bahkan kalau tidak salah sudah ada yang diberhentikan. Jadi harus proporsional,” tuturnya.
Prabowo menyatakan bahwa negara tetap menjamin hak warga untuk menyampaikan aspirasi secara damai. Namun, ia menegaskan bahwa tindakan pembakaran tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun.
Selain menyentuh isu keamanan, Prabowo juga kembali menegaskan komitmennya dalam memerangi korupsi dan menjaga efisiensi penggunaan anggaran negara. Ia menyebut dirinya siap berada di garis depan dalam menyelamatkan uang rakyat.
“Kalau ada saran, monggo, kita atasi bersama, saya, saya kira yang paling di depan soal melawan korupsi, saya paling depan yang ingin menyelamatkan uang rakyat, saya paling depan ingin penghematan, jadi itulah sikap saya,” ucapnya.
PT.Portal Indonesia Media