Nasional

Mensos Gus Ipul Usulkan Lansia dan Disabilitas Masuk Program Makan Bergizi Gratis 2026

news.fin.co.id - 05/11/2025, 15:33 WIB

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul. Foto: Ann/Disway Group

fin.co.id - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar kelompok lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas dapat menjadi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai tahun 2026. Menurut Gus Ipul, perluasan penerima manfaat tersebut merupakan bagian dari transformasi program sosial yang selama ini telah dijalankan pemerintah.

“Selama ini programnya sudah ada, tapi kita ingin memperbaiki data agar penerimanya benar-benar tepat sasaran. Insya Allah kalau semuanya berjalan lancar, tahun depan akan ada juga MBG untuk lansia dan penyandang disabilitas. Perkiraannya, untuk lansia sekitar 100 ribu orang dan disabilitas sekitar 30 ribu lebih,” ujar Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025.

Ia menjelaskan, pemerintah akan memperhatikan kebutuhan gizi dan karakteristik konsumsi bagi kedua kelompok tersebut. Menu makanan akan disesuaikan agar aman dan sesuai dengan kondisi penerima manfaat.

“Kita akan perbaiki mulai dari menu-menunya dan hal teknis lainnya, supaya sesuai dengan kebutuhan lansia dan penyandang disabilitas. Tadi sudah kami laporkan kepada Presiden, dan beliau meminta agar konsepnya dimatangkan dulu sebelum dilaksanakan,” jelasnya.

Selain membahas program MBG, Gus Ipul juga menegaskan bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berkomitmen untuk memperkuat program pemberdayaan masyarakat, bukan hanya mengandalkan bantuan sosial (bansos) semata.

“Jangan semata-mata bansos, karena kalau tidak diiringi dengan pemberdayaan, masyarakat bisa kehilangan motivasi. Bansos harus menjadi jembatan menuju kemandirian,” tegasnya.

Gus Ipul menambahkan, konsep pemberdayaan sosial akan diarahkan agar masyarakat penerima bantuan dapat mengembangkan kemampuan dan berperan aktif dalam kegiatan ekonomi produktif.

“Pemerintah ingin masyarakat berdaya. Jadi bantuan yang diberikan harus berdampak jangka panjang,” pungkasnya.

(Anisha Aprilia)

Mihardi
Penulis