Nasional

Keracunan MBG Merajalela, BGN Wajibkan Sterilisasi Food Tray 120 Derajat

news.fin.co.id - 12/11/2025, 15:54 WIB

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.

fin.co.id - Badan Gizi Nasional (BGN) kini mewajibkan semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mensterilkan food tray menggunakan uap panas hingga 120 derajat. Langkah ini dilakukan untuk menekan angka keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyumbang hampir separuh kasus keracunan pangan di Indonesia.

"Setiap SPPG sekarang diminta untuk menggunakan sterilisasi food tray, terutama yang berbahan seperti lemari dan memiliki uap panas yang bisa sampai 120 derajat sehingga food tray bisa cepat dikeringkan, dan juga steril," kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu, 12 November 2025.

Dadan menjelaskan, uji Kemenkes menunjukkan 50 persen kasus keracunan MBG disebabkan oleh bakteri E. coli yang berasal dari air. Karena itu, seluruh SPPG diinstruksikan untuk menggunakan air masak yang tersertifikasi.

"Seluruh SPPG sekarang diminta untuk menggunakan air untuk masak yang tersertifikasi baik itu air dalam kemasan maupun air isi ulang tapi memiliki peralatan untuk bisa mensterilkan air tersebut," imbuhnya.

Dadan juga melaporkan, sudah ada 1.619 SPPG yang memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).

"Sampai pagi ini sudah ada laporan 1.619 SPPG yang sudah memiliki SLHS yang kecepatan penerbitan sertifikatnya tegantung dari pemda masing-masing ada yang sangat cepat, ada yang masih membutuhkan waktu tetapi praktik terkait penerapan aspek higienis sudah diperketat lebih intens dalam juknis (petunjuk dan teknis) terbaru," jelasnya.

Menurut Dadan, MBG menyumbang 48 persen dari total kasus keracunan pangan di Indonesia.

"Terkait dengan berbagai kejadian di tanah air, terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia," kata Dadan.

Sejauh ini, tercatat 636 orang dirawat inap akibat keracunan MBG, sementara 11.004 orang menjalani perawatan jalan.

"Kalau di kemenkes 638 beda 2, tapi kami akan sinkronian. Kemudian yang rawat jalan di data kami 11.004. Di kemenkes 12.755, sehingga totalnyaa kalau berbasis laporan kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi," tambahnya.

(Anisha Aprilia)

Mihardi
Penulis