Viral

VIRAL!  Gus Elham Gemar Cium Bocah Perempuan, Wamenag: Tidak Pantas

news.fin.co.id - 12/11/2025, 08:36 WIB

Gus Elham yang viral kerap mencium anak-anak perempuan.

fin.co.id -  Kementerian Agama merespon Elham Yahya atau yang biasa disapa Gus Elham yang viral kerap mencium anak-anak perempuan.

Foto-foto Elham mencium bocah perempuan itu viral di media sosial dan menuai kecaman publik. Pasalnya, ciuman Elham dianggap tidak wajar.

Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii mengatakan, hal tersebut tidak pantas.

“Kita sepakat dengan publik, bahwa itu tidak pantas!,” tegas Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii di Gedung Parlemen DPR/MPR RI, Senayan, Selasa 11 November 2025.

Romo Syafii menjelaskan bahwa Kemenag telah memiliki pedoman tegas mengenai lingkungan ramah anak di madrasah dan pesantren melalui Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam.

"Tadi juga ada disimpulkan (dalam rapat-red), ada surat keputusan dari Dirjen Pendis tentang madrasah dan pesantren ramah anak yang intinya agar anak-anak madrasah, anak-anak pesantren mendapatkan pemenuhan haknya sebagai peserta didik dan jauh dari tindak kekerasan yang tidak seharusnya mereka terima. Tentu saja kasus-kasus itu mungkin tetap ada ya, tapi kita tadi sepakat agar ke depan pengawasannya lebih ditingkatkan agar peristiwa itu bisa hindari," kata Wamenag Romo Syafii.

Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan pemanggilan atau penelusuran terhadap pihak terkait, Romo Syafii menegaskan bahwa pengawasan dan penertiban merupakan bagian dari langkah Kemenag untuk memastikan keteladanan dalam ruang publik keagamaan.

“Tadi kan sudah kita sampaikan, pengawasan itu termasuk itu, supaya tidak terulang. Bahkan terhadap yang bersangkutan memang harus ada upaya mengembalikan kepada posisinya, jika tidak mengulangi perbuatan-perbuatannya,” katanya.

Gus Elham Yahya merupakan putra KH Luqman Arifin Dhofir dan cucu KH Mudhofir Ilyas, pengasuh Pondok Pesantren Kaliboto, Tarokan, Kediri.

Netizen banyak mengecamnya karena perilakunya yang tidak pantas sebagai seoran pendakwa. *

Afdal Namakule
Penulis