Internasional

Donald Trump Kirim Surat ke Presiden Israel Minta Pengampunan Benjamin Netanyahu Atas Kasus Korupsi

news.fin.co.id - 13/11/2025, 07:30 WIB

Arsip foto - Presiden AS Donald Trump. ANTARA/Anadolu

fin.co.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirim surat kepada Presiden Israel Isaac Herzog agar memberikan pengampunan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait kasus korupsi yang menjeratnya.

Dalam suratnya, Trump meminta Herzog mempertimbangkan pengampunan penuh bagi Netanyahu yang saat ini menjalani persidangan atas tuduhan korupsi. Trump menyebut peran Netanyahu penting selama masa-masa sulit yang dilalui Israel dan menilai kasus terhadapnya bersifat politis.

“Ketika Negara Israel yang Agung dan Bangsa Yahudi yang luar biasa melewati masa-masa sulit yang luar biasa selama tiga tahun terakhir, saya dengan ini meminta Anda untuk sepenuhnya memaafkan Benjamin Netanyahu, yang telah menjadi Perdana Menteri yang tangguh dan tegas di masa perang, dan sekarang memimpin Israel menuju masa damai,” tulis Trump dalam surat tersebut, seperti dilansir dari Reuters.

Trump mengatakan, kasus korupsi terhadap Netanyahu bersifat politis yang tidak dapat dibenarkan.

“Meskipun saya sangat menghormati independensi sistem peradilan Israel, saya yakin bahwa ‘kasus’ terhadap Bibi [Netanyahu] ini, yang telah berjuang bersama saya sejak lama, termasuk melawan musuh bebuyutan Israel, Iran, adalah penuntutan yang politis dan tidak dapat dibenarkan.”

Menanggapi surat tersebut, kantor Presiden Herzog menyampaikan pernyataan diplomatis. Mereka menegaskan Herzog “sangat menghormati Presiden Trump dan terus menyampaikan apresiasinya yang mendalam atas dukungan teguh Presiden Trump terhadap Israel”.

Namun, mereka menekankan bahwa setiap permohonan grasi harus diajukan secara resmi sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Sementara itu, Netanyahu melalui akun X (sebelumnya Twitter) menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Trump.

“Terima kasih, Presiden Trump, atas dukungan luar biasa Anda. Seperti biasa, Anda langsung ke pokok permasalahan dan menyampaikannya apa adanya. Saya berharap dapat melanjutkan kemitraan kita untuk memperkuat keamanan dan memperluas perdamaian,” tulisnya.

Dalam kunjungan Trump ke Israel pada Oktober lalu, ia juga sempat menyerukan agar Herzog memberikan pengampunan kepada Netanyahu dalam pidatonya di parlemen Yerusalem.

Netanyahu sendiri didakwa pada tahun 2019 dalam tiga kasus dugaan korupsi, termasuk menerima hadiah senilai hampir 700.000 shekel (sekitar 211.000 dolar AS) dari sejumlah pengusaha.

Meskipun demikian, ia menolak semua tuduhan dan menyebut persidangan yang dimulai sejak 2020 itu sebagai “perburuan penyihir politik” dari pihak oposisi.

Meskipun jabatan presiden di Israel sebagian besar bersifat seremonial, Herzog memiliki wewenang untuk memberikan grasi dalam kasus tertentu. Namun hingga kini, proses hukum terhadap Netanyahu masih terus berjalan tanpa putusan akhir. *

Afdal Namakule
Penulis