fin.co.id - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat akan menggelar prosesi Jumenengan Dalem Nata Binayangkare, untuk menobatkan Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV.
Berdasarkan informasi yang fin.co.id dapat, prosesi Jumenengan Dalem Nata Binayangkare digelar pada hari Sabtu, 15 November 2025, mulai pukul 08.00 WIB.
Informasi tersebut disampaikan melalui undangan resmi yang diterima awak media melalui email dan WhatsApp, pada Rabu 12 November 2025.
Surat itu ditandatangani Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbaikusuma Dewayani, putri sulung almarhum PB XIII yang dipercaya sebagai ketua panitia prosesi Jumenengan Dalem.
“Kami menyampaikan bahwa surat resmi mengenai pelaksanaan Hajad Dalem Jumengeng Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakoe Boewono XIV yang beredar adalah benar dan sah dikeluarkan oleh Panitia Jumengeng Dalem Nata Binayangkare Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,” ungkap Gusti Kanjeng Ratu, Timoer Rumbaikusuma Dewayani.
GKR Timoer berharap seluruh rangkaian berjalan lancar, ia juga mengajak masyarakat menyambut PB XIV dalam suasana damai dan rukun, sesuai tradisi Keraton Surakarta.
“Kami memohon doa restu dan dukungan seluruh masyarakat Surakarta serta rakyat Nusantara agar prosesi adat ini berjalan lancar, khidmat, dan penuh berkah,” ucapnya.
Baca Juga
Makna di Balik Prosesi Jumenengan
Dalam budaya Keraton Surakarta, Jumenengan berasal dari kata “dumeneng” yang berarti berdiri atau naik takhta.
Sementara istilah Jumenengan Dalem Nata Binayangkare menggambarkan penobatan raja yang memikul amanah menjaga keteraturan hidup, kelestarian adat, dan kesejahteraan masyarakat.
Tradisi yang diwariskan turun-temurun ini, memiliki nilai spiritual dan simbolik yang kuat.
Raja dipandang sebagai pemimpin yang menyeimbangkan hubungan manusia dengan alam dan Sang Pencipta, sehingga rangkaian upacaranya harus dilakukan dengan ritual adat yang ketat dan penuh filosofi.
Rangkaian Upacara Ada
Seperti tradisi sebelumnya, prosesi Jumenengan akan meliputi :
- Wilujengan atau doa keselamatan.
- Pembacaan sabda raja.
- Penobatan resmi PB XIV.
- Pertunjukan kesenian klasik seperti gamelan, tari bedhaya, hingga puspa warsa.
Seluruh prosesi ini nantinya akan berlangsung di hadapan keluarga besar keraton, sentana, abdi dalem, serta tamu undangan.
Foto kraton surakarta (Dokumen Istimewa)