Nasional

Penobatan Raja Baru akan Digelar, Persiapan Keraton Surakarta Semakin Matang

news.fin.co.id - 14/11/2025, 20:12 WIB

Kraton Surakarta (Dokumen Istimewa)

fin.co.id - Persiapan upacara Jumeneng Nata Bhinayangkare, atau penobatan raja baru Keraton Surakarta, terus berjalan.

Dalam ritual sakral itu, raja baru Keraton Surakarta dijadwalkan membacakan ikrar sebagai bagian dari prosesi resmi penobatan.

Suasana di lingkungan keraton tampak sibuk sejak pagi, abdi dalem mulai mengangkat kursi dan perlengkapan upacara dari dalam keraton menuju Siti Hinggil, lokasi utama prosesi.

Sejumlah perangkat gamelan juga sudah ditata, sebagian ditempatkan di area Kamandungan, tepatnya di Bangsal Wisomarso Kiwo.

Pembersihan dan penataan kawasan Siti Hinggil pun berlangsung intens. Gusti Devi Lelyana Dewi, putri Pakubuwono XIII, beberapa kali terlihat mengatur dan memastikan seluruh persiapan berjalan sesuai rencana.

"Persiapannya kalau bisa kita selesaikan hari ini, sampai nanti malam kita menata semua untuk acara Jumeneng Nata Bhinayangkare Sinuhun PB XIV," ungkap Gusti Devi kepada wartawan di Siti Hinggil Keraton Solo.

Upacara penobatan Jumeneng Nata Bhinayangkare dijadwalkan digelar pada Sabtu 15 November 2025, Siti Hinggil menjadi titik penting penyelenggaraan karena lokasinya memiliki nilai historis.

"Rangkaian acara sinuhun akan mios dari ndalem Ageng, berjalan ke sini (Siti Hinggil). Di sini beliau mengucapkan ikrar, sumpah Bhinayangkare tersebut, dilanjut turun ke bawah dilanjutkan kirab," ucapnya.

Sebelumnya, sebuah undangan resmi berkop Keraton Surakarta Hadiningrat beredar luas di masyarakat.

Dalam dokumen itu, tertera informasi bahwa Jumenengan atau penobatan raja baru akan dimulai pukul 08.00 WIB di Keraton Solo.

Undangan tersebut juga memuat tanda tangan G.K.R. Timoer Rumbaikusuma Dewayani, putri tertua mendiang PB XIII, sebagai pihak yang mengesahkan jalannya hajad dalem tersebut.

Prosesi Jumenengan PB XIV ini menjadi salah satu momen krusial, khususnya dalam tradisi Keraton Surakarta.

Upacara ini sekaligus menjadi penanda resmi pengangkatan raja baru yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di lingkungan Kasunanan.

Tuahta Aldo
Penulis