Nasional

BMKG Peringatkan Hujan Lebat Ancam Banyak Kota Besar, Warga Diminta Siaga

news.fin.co.id - 16/11/2025, 08:31 WIB

BMKG memberi peringatan cuaca ekstrem di banyak kota besar. Foto: Unsplash/ unsplashaa1.

fin.co.id - BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini yang bikin banyak orang was-was menjelang akhir pekan. Bukan tanpa alasan, karena potensi hujan lebat hingga kilat dan angin kencang diprediksi mengguyur sejumlah kota besar Indonesia pada Minggu, 16 November 2025. Situasi ini menguat di tengah tren kenaikan curah hujan selama tiga bulan terakhir.

Dalam pengumuman resmi, Prakirawan BMKG Diah menegaskan bahwa warga di berbagai daerah harus meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di wilayah dengan intensitas hujan menengah hingga tinggi. Tren cuaca saat ini menunjukkan pola yang makin aktif dan berisiko memicu kondisi ekstrem.

Sumatera: Banyak Kota Masuk Zona Waspada

Pulau Sumatera kembali menjadi salah satu wilayah dengan potensi hujan paling merata. BMKG memprediksi hujan ringan hingga sedang bakal mengguyur Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, dan Bandar Lampung. Kondisi ini cukup mengganggu aktivitas, terutama bagi wilayah yang rawan genangan.

Namun yang paling harus siaga yaitu Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang. Tiga kota besar ini berpotensi mengalami hujan lebat lengkap dengan petir. Sementara Aceh diprakirakan berawan tebal, yang biasanya menjadi tanda potensi hujan di periode selanjutnya.

Jawa Tak Luput: Jakarta & Bandung Berpotensi Hujan Lebat

BMKG memberi sorotan khusus pada Jakarta dan Bandung. Kedua kota ini berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat. Momentum ini membuat risiko banjir dan kemacetan berlipat, mengingat intensitas hujan tinggi biasanya membuat kondisi jalan ibu kota dan sekitarnya cepat tergenang.

Sementara itu, Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya diperkirakan menikmati hujan ringan hingga sedang. Meski tidak terlalu ekstrem, hujan di kota-kota ini tetap perlu diantisipasi untuk aktivitas luar ruang.

Bali, Lombok, dan NTT: Awan Tebal Menggantung

Pulau Bali dan Lombok diprediksi mengalami kondisi berawan tebal sepanjang hari. Meski tidak langsung hujan, cuaca seperti ini sering berubah cepat, terutama saat angin lembap bertemu suhu permukaan laut yang hangat.

Kupang justru diprediksi menghadapi hujan lebat disertai kilat. Kondisi seperti ini biasanya memicu terganggunya aktivitas transportasi laut dan udara di wilayah Nusa Tenggara.

Kalimantan & Sulawesi: Hujan Merata Hampir di Semua Kota Besar

Tidak hanya pulau besar di barat, Kalimantan juga menunjukkan pola cuaca yang cukup aktif. Pontianak, Tanjung Selor, Samarinda, Palangka Raya, dan Banjarmasin berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang. Meski tidak ekstrem, intensitas hujan yang merata bisa meningkatkan debit sungai dalam waktu singkat.

Sulawesi pun punya pola hampir serupa. Enam kota besar yakni Makassar, Mamuju, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari diperkirakan mengalami hujan ringan hingga sedang. Dengan kondisi geografis Sulawesi yang berbukit dan dekat laut, potensi hujan seperti ini perlu diperhatikan karena bisa memicu tanah longsor maupun gelombang tinggi.

Wilayah Timur Indonesia: Hujan dari Ternate hingga Merauke

BMKG juga menyebut seluruh kota di wilayah timur memiliki potensi hujan ringan hingga sedang. Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, hingga Merauke masuk dalam daftar. Hujan teratur di kawasan timur biasanya memengaruhi aktivitas penerbangan dan logistik, sehingga masyarakat yang bepergian perlu memantau info cuaca harian.

Masuki Puncak Musim Hujan, BMKG Ingatkan Fenomena La Nina Lemah

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menegaskan bahwa Indonesia kini memasuki periode peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan. Analisis BMKG menunjukkan bahwa selama tiga bulan terakhir curah hujan terus naik signifikan, dengan banyak wilayah masuk kategori menengah hingga tinggi.

Menariknya, fenomena La Nina lemah diperkirakan berlangsung hingga Maret 2026. Namun Faisal menilai dampaknya tidak terlalu signifikan saat puncak musim hujan nantinya. Meski begitu, ia tetap meminta masyarakat siaga karena curah hujan tinggi tetap berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.

Dengan dinamika cuaca yang makin aktif, BMKG mengimbau pemerintah daerah memperkuat langkah mitigasi. Masyarakat pun diminta terus memantau informasi cuaca terbaru dan menghindari aktivitas yang berisiko saat hujan lebat turun. (ANT)

Wanda Afifah
Penulis