fin.co.id - Pemerintah Indonesia terus mematangkan rencana besar pengiriman 20 ribu pasukan perdamaian Indonesia ke Gaza, Palestina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono memastikan bahwa langkah ini masih dalam tahap koordinasi intensif dengan negara-negara Timur Tengah, termasuk Yordania, sebagai pihak yang terlibat aktif mendukung Palestina di Sidang Umum PBB.
Sugiono menyampaikan hal tersebut usai menghadiri rapat di Istana Merdeka, Jumat (14/11/2025). Menurutnya, pemerintah tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan sebelum seluruh aspek teknis dan diplomatik benar-benar siap.
Indonesia Menunggu Keputusan Final
Sugiono menegaskan bahwa hingga saat ini, pemerintah Indonesia masih menunggu kepastian mengenai mekanisme dan waktu pengiriman pasukan perdamaian Indonesia.
Baca Juga
Koordinasi ini melibatkan berbagai negara pendukung Palestina yang sebelumnya juga hadir dalam Sidang Umum PBB di New York. Yordania menjadi negara kunci karena kedekatannya secara geografis dan politik terhadap isu Palestina.
Indonesia Siap Kirim 20.000 Pasukan
Rencana besar ini sebenarnya disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, pada 23 September 2025.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi garda depan penjaga perdamaian dunia, khususnya di Gaza yang sedang dilanda krisis kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Ia menekankan bahwa pernyataan tersebut bukan sekadar retorika politik, melainkan komitmen nyata Indonesia dalam menjaga perdamaian global.
Indonesia Termasuk Penyumbang Pasukan PBB Terbesar
Prabowo mengingatkan dunia bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang paling konsisten mengirim pasukan penjaga perdamaian PBB. Kontribusi tersebut tidak hanya dalam bentuk personel, tetapi juga dukungan finansial.
Menlu Sugiono membantah kabar dari media Israel yang menyebut Presiden Prabowo marah dan membatalkan kunjungan ke Israel