fin.co.id
- Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyatakan bahwa penarikan pasukan Israel dari Koridor Netzarim di Gaza tengah merupakan bukti kegagalan tujuan perang yang dijalankan oleh Israel.
"Kembalinya para pengungsi, proses pertukaran tahanan yang masih berlangsung, serta penarikan pasukan dari Netzarim, semuanya mengungkap kebohongan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengklaim telah meraih kemenangan mutlak atas rakyat kami," ujar juru bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanou, dalam sebuah pernyataan pada Minggu.
"Setiap upaya pasukan pendudukan untuk memaksakan kendali militer atas Gaza dan membagi wilayah tersebut telah gagal berkat keberanian perlawanan dan keteguhan rakyat kami," tambahnya.
Juru bicara Hamas itu juga menegaskan bahwa Presiden AS Donald Trump akan gagal mencapai tujuannya di Gaza melalui kesepakatan properti dan perantara, sebagaimana Israel telah gagal meski telah melakukan 15 bulan kelaparan, genosida, dan penghancuran sistematis.
Sebelumnya, pada 4 Februari, Trump menyatakan bahwa Washington akan mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Palestina ke lokasi lain berdasarkan rencana pembangunan besar-besaran yang diklaimnya mampu mengubah Gaza menjadi Riviera di Timur Tengah.
Namun, usulan tersebut menuai kecaman luas dari warga Palestina, negara-negara Arab, serta banyak negara lain di dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.
"Gaza akan tetap menjadi tanah yang merdeka, dipertahankan oleh rakyatnya dan para pejuang perlawanan, serta akan tetap tertutup bagi para penjajah dan kekuatan asing," tegas Qanou.
Baca Juga
Dilaporkan sebelumnya, pasukan Israel menarik diri dari Koridor Netzarim, yang memisahkan Gaza utara dan selatan, pada Minggu setelah lebih dari satu tahun tiga bulan melakukan pendudukan.
Kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari di Gaza telah menghentikan perang Israel yang menewaskan hampir 48.200 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, serta meninggalkan wilayah kantong Palestina tersebut dalam keadaan hancur total. *