fin.co.id - PDI Perjuangan menanggapi pernyataan Waketum PKB Jazilul Fawaid yang menuding partai berlambang kepala banteng itu ingin memisahkan hubungan Presiden Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan, pihaknya tidak ada urusan dengan hubungan Prabowo dan Jokowi.
"Ya mungkin dia bangun kesiangan, ya, sehingga tiba-tiba menuduh PDI Perjuangan mau memisah Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Itu urusan beliau-beliau, kita nggak ada urusan untuk memisah atau merekatkan mereka," kata Deddy di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 12 Januari 2025.
Deddy mengungkapkan Jokowi dan Prabowo memiliki hubungan secara politik. Ia mengatakan tidak ada yang bisa memisahkan Jokowi dengan Prabowo selama keduanya memiliki kepentingan yang sama.
"Namanya politik kan basisnya kepentingan pastinya. Kalau sepanjang mereka punya kepentingan berdua, siapapun enggak bisa memisahkan. Jadi ya silakan saja, tapi mohon Bung Jazilul enggak usah urusin orang lain, urus saja partai sendiri," katanya.
Sebelumnya, Waketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, meminta Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus tak mengompori atau membuat panas hubungan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
.
Baca Juga
"Tidak usah dikompor-kompori, lebih baik saling jaga kekompakan dan keberlanjutan. Setiap presiden punya perbedaan gaya dan prioritas program masing-masing yang tidak usah jadi sumber masalah apalagi perpecahan," kata Jazilul kepada wartawan.
Jazilul mengatakan Prabowo memahami yang terbaik untuk pemerintahan saat ini. Dia menilai Prabowo sebagai sosok yang merangkul semua pihak.
"Hemat saya, Pak Prabowo paham betul filosofi etika Jawa mikul dhuwur mendem jero, yang baik diangkat dan diteruskan yang tidak baik dipendam dihentikan saja," kata Jazilul.
"Pak Prabowo berharap semua komponen bangsa bersatu mewujudkan pembangunan bagi kesejahteraan bersama," sambungnya.
Deddy Sitorus sebelumnya menyikapi pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyebut ada pihak yang ingin memisahkan dirinya dan Jokowi. Deddy menyebut Prabowo dan Jokowi memang seharusnya dipisah.
"Ya kan pisah dong, orangnya memang sudah berbeda, masa digabung-gabungin, apa kata orang? Memang kan harus pisah satu mantan presiden, satu presiden," kata Deddy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Deddy mengatakan hubungan yang baik bukan berarti harus selalu melekat. Deddy mengatakan setiap pemimpin pasti memiliki tantangan masing-masing.
"Lah hubungan yang baik bukan berarti harus bareng nempel, keputusan Pak Prabowo juga harus sesuai dengan Pak Jokowi. Kan setiap pemimpin punya challenge sendiri," ujar Deddy.