Pengunduran diri dosen ITB tersebut juga terhitung mendadak mengingat ia telah menyiapkan surat pengunduran diri pada tengah malam sebelumnya.
"Surat (pengunduran diri) itu saya buat tadi malam, jam 12 malam. Saya buat tadi malam, tadi saya serahkan ke Setneg untuk disampaikan kepada Presiden," tambahnya.
Peringatan Seluruh Jajaran Kabinet
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah melewati 100 hari kerja diwarnai dengan reshuffle.
Hal ini dinilai menjadi peringatan keras bagi para menteri.
Ketua MPR RI sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, pemerintahan akan terus melakukan penilaian terhadap kinerja menteri.
"Semua menteri akan terus dilakukan penilaian, akan terus diarahkan, jika ada yang melenceng dan sebagai kepala pemerintahan, sebagai presiden beliau akan terus mengingatkan menteri-menteri tersebut supaya mereka berjalan on the track sesuai dengan jalan yang benar," ujar Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu 19 Febuari 2025.
Baca Juga
Lebih lanjut, Muzani mengungkapkan harapan agar para menteri yang baru segera menyesuaikan diri dengan tugas mereka.
"Terhadap menteri yang baru kami harapkan segera menyesuaikan diri karena tidak ada lagi waktu untuk transisi dan penyesuaian-penyesuaian. Tapi secepatnya untuk melakukan kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakan yang dianggap perlu sehingga penyelenggaran pendidikan tinggi kita bisa lebih baik lagi," tegasnya.
Muzani menyebutkan, pernyataan Prabowo yang menegaskan menteri yang tidak bekerja untuk rakyat, adalah peringatan bagi seluruh jajaran kabinet.
"Itu warning untuk seluruh pembantunya. Bahwa beliau sungguh-sungguh bekerja, waktu, tenaga, pikiran digunakan untuk mengabdi kepada rakyat," ujarnya.
Mengenai empat orang yang dirombak dalam reshuffle kali ini, Muzani menilai bahwa langkah tersebut bisa jadi karena mereka tidak mengindahkan peringatan Presiden.
"Presiden punya penilaian subjektif tentang hal itu dan objektif," tuturnya.
Terakhir, terkait pergantian yang dilakukan menjelang pelantikan kepala daerah serentak, Muzani mengaku belum mengetahui alasan khusus di balik keputusan tersebut.
"Saya aja belum tahu, orang saya, saya belum tahu, saya tahu ini hari diumumkan kan. Oh si fulan mau diganti," katanya.