Megapolitan

Kapal Pembersih The Ocean Cleanup Mulai Dioperasikan di Cisadane

news.fin.co.id - 27/02/2025, 19:19 WIB

Kapal Interceptor Mulai Dioperasikan di Sungai Cisadane. (Rikhi Ferdian)

fin.co.id -  Kapal Interceptor sudah beroperasi di Sungai Cidadane. Kapal pembersih berteknologi canggih buatan The Ocean Cleanup itu akan mengumpulkan sampah dari sungai sebelum mencapai laut.

Dengan desain otomatis dan berbasis energi ramah lingkungan, kapal ini dapat mengumpulkan berton-ton sampah per hari, membantu mengurangi pencemaran sungai dan mencegah dampak negatif bagi ekosistem perairan.

Kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi mengatakan, pemerintah berkomitmen mengurangi sampah plastik yang terbuang ke laut hingga 70% pada tahun 2025 melalui Perpres Nomor 83 Tahun 2018.

"Upaya ini tidak hanya memerlukan kebijakan yang kuat, tetapi juga aksi nyata yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat," kata dia, Kamis 27 Februari 2025.

Advertisement

Menurutnya, kapal Interceptor The Ocean Clean Up di Sungai Cisadane merupakan langkah nyata memperkuat pengelolaan sampah sungai. Namun, operasional kapal ini menghadapi tantangan besar. Sebab, sampah yang mengalir di Sungai Cisadane mayoritas sampah organik berukuran besar, seperti bambu, batang kayu, furnitur, dan kasur.

“Hal ini sempat menjadi hambatan dalam efektivitas kerja Kapal Interceptor," ujarnya.

Kendati begitu, berkat kerja keras dan sinergi antara DLHK Kabupaten Tangerang, Bank Sampah Induk, dan The Ocean Clean Up, saat pihaknya telah memiliki SOP Pengelolaan Sampah Sungai yang mampu mengangkat 2-4 ton sampah per hari.

Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah sungai dan meminimalkan residu yang dikelola di TPA Jatiwaringin, pihaknya juga menggandeng PLTU Banten 3 Lontar lewat kerja sama strategis.

"Sampah organik dari sungai akan dimanfaatkan sebagai Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) melalui proses co-firing sebagai bahan bakar pendamping batubara di PLTU," tuturnya.

Advertisement

Dia menambahkan, pada tahun 2025, pemerintah menargetkan penyelesaian sampah sungai sampai 70 persen. Kendati baru ada satu kapal pembersih sungai.

"Tapi nanti di wilayah Cisauk juga akan ada satu. Tahun ini baru jadi di Wilayah Cisauk dan Tanjung Burung untuk sampah sungai, dan kami berinisiatif ada langkah konkret dalam pengelolaan sampah sungai yang berkelanjutan di Indonesia," tandasnya.

Rikhi Ferdian Herisetiana
Penulis