Hukum dan Kriminal

Pengamat Minta Kasus Korupsi Pertamina Fokus Penegakan Hukum dan Dalang

news.fin.co.id - 10/03/2025, 14:17 WIB

Seorang pengendara motor melintas di depan Kantor Pusat Pertamina di Jakarta. Foto: Sab/Disway Group

fin.co.id - Kasus dugaan korupsi di PT Pertamina Patra Niaga telah digiring keranah politik. Sehingga, kasus yang merugikan negara hingga Rp193 triliun itu sengaja dimunculkan untuk menutupi fokus terhadap pengungkapan pelaku utama dalam kasung tersebut.

“Kasus ini merupakan kelanjutan dari sorotan saya sebelumnya, di mana saya meminta masyarakat untuk tidak terjebak pada narasi politik. Fokus utama kita seharusnya pada kasus (korupsi Pertamina) ini,” kata Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio, Senin 10 Maret 2025.

Hendri mengatakan, kini banyak pihak yang mulai lupa dengan siapa saja yang terlibat dalam korupsi tersebut. Terutama, kata dia, para pengusaha yang diduga memiliki peran penting dalam kejahatan ini.

Hendri khawatir, jika masyarakat terlalu sibuk dengan spekulasi politik, pelaku utama bisa lolos dari pengawasan.

Advertisement

“Kita harusnya fokus ke kasusnya, nah sekarang malah seperti ini, pertama, siapa pelaku-pelakunya, ada yang tahu enggak? Kedua, soal pengusaha yang namanya hilang dari perbincangan. Kalau sampai tenggelam, berarti canggih sekali pengusaha ini memanfaatkan situasi, dan terbukti sekarang orang mulai lupa nama-nama pelakunya,” terang Hendri.

Hendri mengatakan, pengalihan isu ke ranah politik bisa menjadi strategi untuk menutupi identitas para pelaku utama dalam kasus ini. Ia mengungkapkan kekhawatirannya jika masyarakat terlena dengan isu politik, maka para pengusaha atau pelaku yang terlibat dalam megakorupsi tersebut bisa lolos dari jeratan hukum.

“Pengusaha atau pelaku yang canggih ini bisa lolos kalau kita lengah. Masyarakat harus terus menekan agar hukum berjalan dan dalangnya terungkap,” tegasnya.

Kasus ini masih terus menjadi perhatian publik, dan banyak yang berharap agar pihak berwajib dapat segera mengungkapkan siapa saja yang bertanggung jawab atas kerugian negara yang sangat besar ini.

“Pengusaha atau pelaku yang canggih ini bisa lolos kalau kita lengah. Masyarakat harus terus menekan agar hukum berjalan dan dalangnya terungkap,” pungkasnya.

Advertisement

(Fajar Ilman)

Mihardi
Penulis