fin.co.id - Panen padi serentak yang digelar di 14 provinsi, termasuk Banten, menjadi momen penting untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Di Banten, panen tersebut berlangsung pada Senin, 7 April 2025, dan dihadiri langsung oleh Gubernur Andra Soni di Kramatwatu, Kabupaten Serang. Presiden RI Prabowo Subianto memimpin acara secara virtual dari Majalengka, Jawa Barat.
Sebanyak tujuh kabupaten/kota di Provinsi Banten turut ambil bagian dalam panen raya ini, antara lain Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang. Kehadiran kepala daerah di masing-masing lokasi mempertegas sinergi dalam menjaga stabilitas pangan di tingkat daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Andra Soni menyampaikan bahwa neraca ketersediaan beras di Banten hingga April 2025 dalam kondisi sangat baik. "Alhamdulillah, kita surplus 240.426 ton beras. Produksi mencapai 1.737.742 ton, sedangkan konsumsi di angka 1.497.317 ton," ungkapnya, Senin, 7 April 2025.
Menurutnya, angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun 2024 yang hanya mencatat produksi 883.128 ton. Bahkan, dengan tren positif ini, Banten yang sebelumnya berada di posisi sembilan dalam daftar provinsi produsen beras nasional, ditargetkan naik ke posisi delapan pada tahun ini.
Optimisme itu bukan tanpa alasan. Dengan dukungan petani, pemerintah daerah, dan berbagai pihak yang terlibat dalam program ketahanan pangan, Banten menunjukkan kemajuan nyata. Panen raya serentak ini bukan hanya seremoni, melainkan simbol kerja keras seluruh elemen masyarakat dalam menjaga lumbung pangan daerah.
Andra Soni, dalam pernyataannya, menekankan pentingnya menjaga semangat produksi dan distribusi pangan secara berkelanjutan. Harapannya, Banten tidak hanya menjadi daerah surplus, tetapi juga berperan aktif dalam menopang kebutuhan beras secara nasional. (*)