Hukum dan Kriminal

Polri akan Tindak Ajudan Kapolri yang Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang

news.fin.co.id - 07/04/2025, 06:37 WIB

fin.co.id - Karopenmas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengaku menyesalkan adanya insiden kekerasan ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terhadap jurnalis di Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Trunoyudo, situasi lapangan saat itu memang cukup padat, namun aparat tetap wajib menjalankan tugas sesuai prosedur.

"Kami sangat menyesalkan jika memang insiden tersebut benar terjadi, dimana yang seharusnya bisa dihindari. Memang situasi di lapangan cukup ramai, namun seharusnya ada SOP yang mestinya bisa dijalankan tanpa tindakan secara fisik maupun verbal," kata Trunoyudo kepada wartawan, Minggu, 6 April 2025.

Guna menindaklanjuti kejadian tersebut, jenderal bintang satu itu mengatakan pihaknya akan menyelidikinya.

Advertisement

Ia menjelaskan apabila ditemukan adanya pelanggaran, tentu kami tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Polri akan menyelidiki insiden tersebut, dan apabila ditemukan adanya pelanggaran, tentu kami tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Saat ini kami sedang menanyakan kepada tim yang saat itu ada di lokasi," imbuhnya.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menegaskan bahwa pers merupakan mitra Polri yang harus saling bekerja sama.

"Kami berharap insiden ini tidak terulang dan kemitraan kami dengan pers akan terus kami jaga dan diperbaiki agar bisa lebih baik lagi dalam melayani masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, ajudan Kepala Kepolisian Republik Indonesia diduga melakukan kekerasan terhadap pewarta foto berinisial MZ di Kota Semarang. Peristiwa itu terjadi ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau arus balik di Stasiun Tawang Semarang pada Sabtu, 5 April 2025.

Advertisement

MZ bercerita, Kapolri memulai kegiatan dengan menyempatkan diri berbincang bersama pemudik difabel dan lansia yang menggunakan kursi roda di peron Stasiun Tawang.

Setelah itu, Kapolri dijadwalkan akan melakukan inspeksi ke dalam gerbong kereta. Sang ajudan Kapolri pun meminta awak media maupun Humas Polri untuk membuka jalan.

Namun dalam prosesnya, oknum ajudan tersebut malah terlibat cekcok dengan anggota Humas Polri.

Dari kejadian itu, MZ pun bergerak menjauh dari posisi awalnya agar tidak terlibat cekcok tersebut.

"Nah, posisi saya di kiri. Saya tahu kalau beliau mau ke kiri kan, makanya saya pindah ke seberang. Waktu sebelum saya pindah ke seberang, si ajudannya ini ngomel-ngomel kalian kalau dari pers tak tempeleng satu-satu, gitu," kata MZ, Minggu, 6 April 2025. (Anisha/dsw).

Afdal Namakule
Penulis