fin.co.id - Kisah warga Bekasi yang susah mendapatkan pekerjaan di Indonesia membuatnya harus rela mengadu nasib di luar negara. Hal itu dirasakan oleh Febby Febriadi alias FF (27), pria asal Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
FF mengaku tergiur dengan persayaratn yang mudah dan gaji yang mencapai belasan juta rupiah. Akhirnya, FF berangkan menuju Kamboja.
“Iya jujur, ngerasa susah banget (cari kerja di Indonesia),” kata FF di Bekasi, Jumat 18 April 2025.
FF mengakui susah mendapatkan pekerjaan karena dirinya sempat mempunyai tato serta tindik di bagian telingga. Ditambah, pria berusai 27 tahun itu tidak melanjutkan pendidikan sarjana yang membuat beberapa perusahaan memandang sebelah mata.
“Waktu jtu sempet punya tato terus kuping bolong juga. Akhirnya perusahan banyak yang mikir ‘ah orang ini tatoan’. ‘Orang ini tindikan’. Pasti dipandangnya bener-bener sebelah mata,” kata FF.
Karena hal itu lah FF mencoba pemberuntungan di Kamboja. “Jadi yauda mutusin diri buat berangkat ke sana (Kamboja) aja lah,” kata FF.
Dia mengaku mendapatkan tawaran kerja itu dari temannya sebagai editor hotel. Kerjanya untuk mempromosikan hotel tersebut.
Baca Juga
“Awal mulanya si sebenernya itu ditipu ya sama temen. Karena mereka bilang di sana (Kamboja) tuh cuma buat jadi editor hotel. Buat bikin jaya video pemasaran hotel itu sendiri,” katanya.
Dirinya tidak mengetahui jika bakal dijadikan admin situs judi online (judol). Namun dirinya mengaku sempat aneh ketika sampai di perusahaan Kamboja tersebut.
“Tapi pas sampe sana kaya ngeliat tempatnya ko udah aneh gitu loh,” kata FF.
Maka itu, FF berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar behenti bermain judol. Karena akan membuat senggara diri sendiri dan orang terdekat.
“Pesen gua buat generasi muda bahkan sampai orang tua pun jangan percaya sama judol. Karena judol tuh enggak bikin kalian kaya, malah nanti ujung-ujungnya pinjol (pinjaman online),” tandasnya.
(Dimas Rafi)