fin.co.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan saran agar perparkiran di Jakarta menerapkan sistem pembayaran non-tunai atau cashless. Hal itu, menurut Ahok, agar transaksi perparkiran yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat tercacat secara jelas dan meminimalisir kebocoran pendapatan.
"Sistem minimalnya mesti digital ya. Supaya kecatat ya. Mesti cashless," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Mei 2025.
Ahok mengatakan, semasa menjabat sebagai Gubernur DKI dirinya pernah mencoba menerapkan sistem cashless. "Kayak dulu lah kita pernah coba. Mungkin yang lebih canggih lagi dari sekarang," kata mantan Komisaris Utama (Komut) Pertamina ini.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal membenahi sistem perparkiran di Jakarta. Menurutnya, sistem perparkiran di Jakarta sudah belasan tahun tidak mengalami perubahan.
Diketahui saat ini sistem perparkiran di Jakarta bisa dibilang semrawut. Banyak lokasi parkir yang dikuasai preman bahkan organisasi masyarakat (Ormas). Hal ini mengakibatkan tidak maksimalnya penerimaan retribusi parkir Pemprov DKI Jakarta.
"Perparkiran juga akan kita lakukan pembenahan, karena parkir di Jakarta ini sudah 15 tahun tidak pernah berubah," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.
Pramono mengatakan, nantinya perparkiran yang dikelola Pemprov DKI Jakarta bakal direrapkan sistem non-tunai atau cashless. Sistem ini diterapkan untuk menghindari kebocoran pendapatan parkir.
Baca Juga
"Saya termasuk setuju kalau kemudian parkir itu cashless, tidak pakai uang cash, sehingga dengan demikian ini akan membuat sistem yang menjadi lebih baik dan mudah-mudahan segera kita bisa tangani untuk itu," pungkasnya.
(Cahyono)