fin.co.id - Identitas pelaku perusakan pemakaman umat Kristen di Ngentak Baturetno dan Jaranan Panggungharjo Sewon, Bantul- Yogyakarta, akhirnya terungkap.
Pelaku berinisial ANFS (16) ternyata beragama Kristen warga Pringgolayan, Banguntapan, Bantul. Pelaku melakukan aksi perusakan sejumlah makam umat Kristian pada Jumat 16 Mei 2025. Identitas pelaku diketahui setelah pihak berwajib mendalami CCTV di tempat kejadian.
Pelaku akhirnya ditangkap di oleh jajaran Polres Bantul di kediamannya pada Senin 19 Mei 2025 sekitar pukul 15.00 WIB.
Penangkapan ANFS dilakukan berdasarkan keterangan saksi-saksi dan hasil rekaman CCTV di lokasi kejadian. Dari penyelidikan yang dilakukan, pelaku diketahui sering berjalan kaki keluar rumah tanpa membawa alat komunikasi.
"Terduga pelaku telah mengakui perbuatannya bahwa dia yang merusak nisan, baik yang berada di makam Kotagede dan makam di Banguntapan Bantul," kata Kepala Seksi Humas Polres Bantul Ajun Komisaris I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Selasa, 20 Mei 2025.
Jeffry Prana Widhyana, menjelaskan bahwa penyelidikan kasus ini dilakukan oleh jajaran Polsek Kotagede, Yogyakarta, berkoordinasi dengan Polsek Banguntapan, Bantul.
“Dari keterangan saksi-saksi dan informasi warga, serta hasil pengamatan CCTV di lokasi kejadian, mengarah kepada terduga pelaku ANFS. Ia juga telah mengakui bahwa dirinya yang merusak nisan di Makam Kotagede dan Banguntapan,” jelas Jeffry.
Baca Juga
Sementara itu, Kapolsek Kotagede AKP Basungkawa mengatakan, pengrusakan pemakaman umat Kristen itu bukan karena agama. Sebab pelaku diketahui beragama Kristen.
"Yang bersangkutan Kristen, (alasan merusak makam) masih pendalaman," katanya Kapolsek Kotagede AKP Basungkawa.
Pengrusakan makam ini pertama kali diketahui oleh ketika Juru Kunci Makam Baluwarti, Darminto pada Jumat siang.
Dia menemukan batu nisan dan papan pemakaman dalam kondisi rusak dan sebagian ditemukan tergeletak di bawah pohon pisang di sisi selatan area pemakaman.
Perusakan ini kemudian dilaporkan kepada Suhadi, Seksi Kematian RW 04, yang kemudian meneruskan laporan ke pihak berwenang.
Makam yang dirusak diketahui merupakan makam milik pemeluk agama Katolik, semuanya berusia kurang dari tiga tahun dan belum memiliki batu nisan permanen, melainkan hanya papan kayu sebagai penanda.
Sementara itu, perusakan serupa juga terjadi di TPU Ngentak RT 10, Baturetno, Banguntapan. Hermawan Riyadi (51) menemukan nisan kayu milik ibunya, Wasinem Adi Supatmo, telah patah pada Minggu pagi. Setelah itu, Ketua LPM setempat bersama Sumardi, ayah Hermawan, melaporkannya ke Polsek Banguntapan.
Berdasarkan laporan masyarakat dan hasil penyelidikan, total terdapat 18 nisan umat Kristiani yang dirusak. Rinciannya meliputi 10 nisan di TPU Ngentak (Banguntapan), 5 nisan di Makam Baluwarti (Kotagede), 1 nisan di Makam Ironayan (Banguntapan), dan 2 nisan di Makam Jaranan (Sewon, Bantul).