Megapolitan

Tekan Polusi Udara, Pramono Tanam 163 Pohon di Cakung

news.fin.co.id - 27/05/2025, 15:42 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melakukan penanaman 163 pohon di kawasan industri Cakung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Mei 2025. Foto: Cahyono

fin.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung melakukan penanaman 163 pohon di kawasan industri Cakung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Mei 2025. Pramono ditemani Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta Fajar Sauri dan Wali Kota Jakarta Timur Munjirin.

Jenis pohon yang ditanam yakni 103 Tabebuya Kuning (Tabebuia chrysantha), 40 Jatimas (Cordia sebestena), 10 Buni (Antidesma bunius), dan 10 Salam (Syzygium polyanthum). Menurut Pramono, Jakarta masih menghadapi masalah kualitas udara, terutama di wilayah padat industri dan lalu lintas seperti Cakung, yang berdampak negatif terhadap kesehatan.

Oleh karena itu, diperlukan ruang hijau dan daya serap tanah untuk memperbaiki lingkungan sekaligus menghadapi perubahan iklim.

“Beberapa kali saya menyampaikan pentingnya membuat Jakarta lebih hijau, sehingga kami dorong untuk menanam pohon-pohon yang mudah tumbuh. Maka hari ini, kami menanam pohon buni, salam, tabebuya, dan lainnya. Saya juga minta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk menyediakan air bersih,” kata Pramono.

Advertisement

Pramono berharap penanaman pohon ini dapat mengurangi polusi udara, menurunkan suhu hingga 2–5°C, serta mengurangi genangan air melalui peningkatan daya serap tanah. Tak hanya itu, pohon juga mendukung keanekaragaman hayati sebagai sumber makanan bagi burung dan serangga, mempercantik kota, hingga menyediakan ruang rekreasi bagi warga.

“Khusus di kawasan ini, penataan dilakukan dengan mengusung konsep Ecological Space, seperti tampungan air hujan (water harvesting) dan taman resapan (rain garden), serta Urban Space yang mencakup ruang publik untuk mendukung transportasi terpadu dan aktivitas masyarakat,” kata Pramono.

Pramono juga menginstruksikan pembangunan fasilitas bermain anak sebagai wadah interaksi sosial untuk menikmati ruang terbuka hijau. “Fasilitasnya juga, jika memungkinkan, harus diperbaiki, termasuk ketersediaan air bersih. Saya harapkan semakin banyak tempat yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk bermain dan berekreasi secara produktif,” pungkasnya.

(Cahyono)

Mihardi
Penulis