Megapolitan

2026, Dishub DKI Jakarta Targetkan Pendapatan Parkir Rp60 Miliar

news.fin.co.id - 29/05/2025, 19:47 WIB

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo.

fin.co.id - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menargetkan pendapatan parkir sebesar Rp60 miliar pada 2026. Angka itu lebih besar jika dibandingkan dari tahun 2025 yang sebesar Rp30 miliar.

"Tahun ini dari proyeksi sekitar Rp30-an (miliar), tahun depan itu meningkat menjadi Rp60-an miliar untuk proyeksi pendapatan parkir," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.

Untuk mencapai target itu, kata dia, Dishub bakal menerapkan sistem digital atau pembayanan non-tunai (cashless) pada perparkiran yang dikelolanya. Maka itu, sambungnya, 2026 sistem perparkiran di Jakarta bakal menggunakan digital.

"Tentu digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan dan kita harapkan ini secara masif bisa diterapkan di dalam pengelolaan parkir, khususnya parkir on street di Jakarta," katanya.

Digitalisasi, kata Syafrin untuk menghindari terjadinya kebocoran pendapatan parkir. "Tentu dengan digitalisasi kebocoran bisa kita harapkan diminimalisir dan tentu bisa dioptimalkan untuk pendapatannya," katanya.

Syafrin menerangkan, saat ini Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishub DKI Jakarta mengelola parkir di 244 ruas jalan. Jumlah tersebut berkurang hampir setengahnya dari yang tercantum pada Peraturan Gubernur (Pergub) yakni sebanyak 441 ruas jalan.

"Untuk lokasi saat ini yang dikelola oleh UP Parkir, total dari on streetnya itu hanya 244 ruas jalan dari total sebanyak 441 yang ada di dalam peraturan gubernur. Jadi itu yang kita optimalkan," pungkasnya.

Pada kesempatan sebelumnya Syafrin pernah berkata jika bocornya pendapatan parkir karena maraknya juru parkir (Jukir) liar.

"Memang kita melihat kebocoran yang ada di perparkiran lebih kepada adanya hampir 50 persen lebih ruas jalan," kata Syafrin saat dikonfirmasi wartawan dikutip, Kamis, 22 Mei 2025.

Mihardi
Penulis