Megapolitan

Bank DKI Resmi Ganti Call Name Jadi Bank Jakarta

news.fin.co.id - 22/06/2025, 16:06 WIB

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi mengubah identitas atau mengganti nama Bank DKI menjadi Bank Jakarta, Minggu, 22 Juni 2025.

fin.co.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resmi mengubah identitas atau call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta, Minggu, 22 Juni 2025. Peresmian dilakukan dalam acara Hello Jakarta Fest 2025 bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok M, Melawai, Jakarta Selatan.

"Hari ini Minggu, 22 Juni 2025 saya luncurkan call name, Bank DKI menjadi Bank Jakarta," kata Pramono saat peluncuran nama dan logo baru Bank Jakarta.

Pramono mengaku dirinya menaruh harapan besar dengan re-branding Bank DKI menjadi Bank Jakarta. Dia berharap Bank Jakarta bisa dikelola lebih profesional dan dipercaya oleh masyarakat.

"Saya secara pribadi menaruh harapan besar sekali kepada Bank Jakarta untuk bertransformasi menjadi bank yang profesional dan dipercaya publik," kata Pramono.

Pramono menyampaikan, untuk membranding logo Bank Jakarta dilakukan dengan profesional. Menurutnya untuk mengganti logo Bank Jakarta melalui proses yang cukup panjang bukan semata-mata usulan dari jajaran direksi.

"Logonya juga diubah, logonya adalah simbol dari Monas yang dibuat kekinian dan memberikan harapan baru, maka tagline-nya menjadi Membangun Masa Depan," tuturnya.

Di sisi lain Pramono juga menargetkan Bank Jakarta dapat segera Initial Public Offering (IPO) atau perusahaan terbuka.

Dengan IPO, Bank Jakarta dapat menjual sahamnya ke publik. Sehingga pengelolaan Bank DKI dapat diawasi oleh masyarakat luas.

Selain itu kata politikus PDI Perjuangan tersebut, dengan IPO atau go public, Bank Jakarta bisa naik kelas.

"Mengenai apakah bisa naik tingkat, kata Dirut kurang dikit lagi, kurang dikit apapun kalau belum naik tingkat yang gak akan naik tingkat," pungkas Pramono.

Pramono menegaskan, dirinya menutup pintu untuk orang-orang titipan di Bank Jakarta.

Hal ini dilakukan Mas Pram sapaan akrabnya agar ke depan Bank Jakarta dapat dikelola secara lebih profesional.

Menurut eks Menteri Sekretaris Kabinet era Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dalam membangun Kota Jakarta tidak bisa dilakukan dengan cara-cara lama.

"(Orang titipan) Saya bilang nggak untuk Bank Jakarta! Saya sekali lagi menaruh harapan begitu besar, jawablah dengan kerja profesional, kerja keras dan transparansi," katanya.

(Cahyono)

Mihardi
Penulis