fin.co.id - Presiden Prabowo Subianto, bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, menyerahkan langsung penghargaan kepada lima pesantren salafiyah yang dinilai sukses dalam menggabungkan nilai tradisional dengan inovasi dan kemandirian di tengah perkembangan Revolusi Industri 4.0.
Penyerahan tersebut dilakukan pada acara puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-27 PKB yang digelar secara meriah di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Harlah ke-27 PKB, Ahmad Iman Syukri, menuturkan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan upaya PKB untuk memperkuat sistem pendidikan pesantren yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan akar keislaman Ahlussunnah wal Jama’ah.
Baca Juga
Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi dari PKB terhadap pesantren yang mampu menjaga warisan tradisi keilmuan Islam sambil secara aktif merespons tantangan modernitas secara inklusif dan transformatif.
Melalui inisiatif ini, PKB menegaskan bahwa pesantren adalah fondasi penting dalam mewujudkan bangsa yang berkarakter kuat, mandiri, serta siap menghadapi masa depan.
Berikut daftar lima pesantren salafiyah transformatif yang menerima penghargaan:
-
Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Cidahu, Pandeglang, Banten
Di bawah asuhan Abuya Muhtadi Dimyathi, pesantren ini tetap teguh dalam mengajarkan kitab kuning sambil terbuka pada pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran. Melalui program dakwah yang menyatu dan semangat kemandirian sosial, pesantren ini menjadi contoh nyata pengabdian yang adaptif dan membumi.
-
Pondok Pesantren Internasional Asy-Syifa Al Mahmudiyah, Sumedang, Jawa Barat
Dipimpin oleh Abuya Prof. Dr. KH. Muhyiddin Abdul Qodir Almanafi, pesantren ini menonjol dengan kurikulum karakter yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan ilmu pengetahuan dalam lingkungan yang mendukung pembelajaran. Ini membuktikan bahwa prinsip salafiyah tetap relevan dalam konteks globalisasi pendidikan.
-
Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah
Didirikan oleh almaghfurlah Syaikhina KH. Maimun Zubair, pesantren ini konsisten mempertahankan sistem pendidikan salafiyah yang kuat sembari mengikuti perkembangan zaman. Filosofi transformasinya mengacu pada maqalah beliau yang terkenal: "Wajib bagi orang yang berakal mengetahui situasi zamannya."
-
Pondok Pesantren Salafy Terpadu Ar-Risalah Lirboyo, Kediri, Jawa Timur
Menggabungkan nilai-nilai salafiyah dengan kemajuan teknologi, pesantren ini menggunakan aplikasi akademik berbasis digital dan mengajarkan berbagai bahasa asing seperti Arab, Inggris, Jepang, hingga Mandarin. Para santrinya juga dibekali keterampilan abad ke-21, dan lulusannya telah tersebar di berbagai universitas dalam maupun luar negeri.
-
Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis, Gunung Lerang, Bone, Sulawesi Selatan
Mengedepankan prinsip kemandirian ekonomi, pesantren ini membekali santri dengan keterampilan agribisnis, mulai dari pertanian, peternakan, hingga pengolahan hasil pangan. Hal ini menjadikan para santri tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga mampu berdiri secara ekonomi.
Presiden Prabowo Subianto, bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, menyerahkan langsung penghargaan kepada lima pesantren salafiyah.