fin.co.id - Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) usia 39 tahun, terus menarik perhatian masyarakat luas. Menanggapi hal ini, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Nasir Jamil, menyoroti pentingnya keterbukaan dalam proses pengungkapan kasus tersebut agar tidak menimbulkan asumsi liar di publik.
"Sebaiknya begitu agar spekulasi yang liar di dunia maya bisa terjawab. Polisi harus hati-hati agar kasus ini tidak menimbulkan kegaduhan baru," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat, 25 Juli 2025.
Nasir menambahkan, tak ada kejahatan yang sempurna dan cepat atau lambat, semua akan terbongkar.
"Kejahatan itu tidak sempurna. Cepat atau lambat akan terungkap. Yang penting jangan ada opini yang mengarahkan seolah-olah almarhum bunuh diri," tegasnya.
Ia melihat peristiwa ini sebagai peluang bagi kepolisian untuk menunjukkan kemampuan investigasi ilmiah.
"Ini momentum bagi Polri presisi untuk mengungkap kebenaran yang hakiki. Gunakan scientific crime investigation," ujar Nasir Jamil.
Nasir juga menyampaikan bahwa banyak pihak mencurigai adanya kejanggalan dalam kematian Arya Daru, sehingga publik berharap polisi segera memberikan kejelasan.
Baca Juga
"Semoga polisi dalam waktu dekat bisa memberitahukan ke publik. Sebab kematiannya sangat misterius," pungkasnya.
Di sisi lain, penyelidikan oleh Polda Metro Jaya masih berlangsung untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa polisi telah mengantongi sejumlah temuan awal dari rekaman CCTV dan keterangan saksi.
"Dari hasil pendalaman CCTV di Gedung Kemlu, tempat korban bekerja, serta keterangan para saksi, diduga korban berada di rooftop lantai 12 mulai pukul 21.43 WIB hingga 23.09 WIB pada tanggal 7 Juli 2025. Itu sekitar 1 jam 26 menit," katanya kepada media, Kamis 24 Juli 2025.
Ia menambahkan bahwa ada kejanggalan dari rekaman tersebut, terutama terkait barang bawaan korban.
"Awalnya korban terlihat membawa tas ransel dan tas belanja. Namun saat turun, korban sudah tidak membawa kedua tas tersebut," ucapnya.
Hingga kini, aktivitas Arya Daru selama berada di atap gedung masih menjadi teka-teki. Penyelidikan terus dilanjutkan, dan aparat berjanji akan menelusuri setiap petunjuk secara menyeluruh.
"Ini masih dalam penelusuran. Semua harus dibuktikan secara klop dan menyeluruh," tutupnya.
Kompolnas menyatakan akan turut ambil bagian secara langsung dalam menyelidiki kematian Arya Daru Pangayunan, diplomat Kemenlu yang ditemukan tewas di sebuah kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.