Politik

Kader PAN, NasDem, dan Golkar Dinonaktifkan Sebagai Anggota DPR, Masih Terima Gaji?

news.fin.co.id - 01/09/2025, 21:28 WIB

Sejumlah partai politik besar di Indonesia, termasuk PAN, Partai NasDem, dan Partai Golkar, resmi menonaktifkan beberapa anggota DPR RI, buntut aksi massa beberapa hari terakhir

fin.co.id - Sejumlah partai politik besar di Indonesia, termasuk Partai Amanat Nasional (PAN), Partai NasDem, dan Partai Golkar, resmi menonaktifkan beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Dari kubu PAN, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) telah menonaktifkan dua nama populer, yakni Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya).

Sementara itu, dari Partai NasDem, dua nama lain yang turut dinonaktifkan adalah Ahmad Sahroni dan artis Nafa Urbach.

Tidak ketinggalan, Partai Golkar juga mengambil langkah serupa dengan menonaktifkan Adies Kadir, yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan publik: apakah anggota DPR yang dinonaktifkan tetap menerima gaji?

Menanggapi keputusan sejumlah partai tersebut, Ketua DPP PDIP sekaligus anggota Fraksi PDIP DPR RI, Said Abdullah, menyatakan bahwa aturan perundang-undangan tidak mengenal istilah "nonaktif" bagi anggota legislatif.

"Baik Tatib maupun Undang-Undang MD3 memang tidak mengenal istilah nonaktif. Namun, saya menghormati keputusan yang diambil oleh NasDem, PAN, dan Golkar," ujar Said Abdullah kepada media.

Ia menambahkan bahwa sebaiknya pertanyaan mengenai keputusan tersebut ditujukan langsung kepada masing-masing partai.

"Pertanyaan itu dikembalikan kepada ketiga partai tersebut, supaya moralitas saya tidak melangkahi itu. Dan tidak boleh lah ya," katanya.

Apakah Anggota DPR yang Dinonaktifkan Masih Terima Gaji?

Salah satu pertanyaan utama yang mencuat adalah apakah anggota DPR yang dinonaktifkan masih berhak menerima gaji.

"Kalau dari sisi aspek itu ya, terima gaji," katanya

Diketahui, penonaktifan para kader ini. Buntut dari rentetan ula yang mereka lakukan mulai dari joget joget di Gedung DPR, Tingginnya tunjangan anggota DPR, serta sikap arogansi pejabat ditengah himpitan ekonomi ditengah masyarakat.

Alhasil, aksi protes besar besaran yang digelar mahasiswa, dan beberapa element masyaraakt selama beberapa hari terjadi menuntut keadilan. (Fajar Ilman)

Sigit Nugroho
Penulis