fin.co.id - Warga Kwitang, Jakarta Pusat, mengungkap asal massa pendemo yang mengakibatkan kericuhan di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Kamis hingga Sabtu (28-30 Agustus 2025) kemarin.
Warga sekaligus pedagang di Kwitang, Linda (50), mengatakan bahwa rata-rata pendemo itu berasal dari kalangan pelajar. Dia pun memastikan yang melakukan kekisruhan bukan dari warga Kwitang, Jakarta Pusat.
Para pelajar itu, kata Linda, terlihat mencarter truk dan parkir disekitar fly over Senen. Kemudian mereka berjalan secara gerombolan menuju Mako Brimob Kwitang.
"Terutama itu STM ya. Yang anak baru gede itu, dia bagian garda terdrpan. Itu yang paling beringas. Kalau untuk ojol-ojol aslinya nggak," ungkapnya, Senin, 1 April 2025.
Akibat kericuhan: warung, bangunan kantor hingga fasilitas umum yang ada di depan Mako Brimob, Kwitang, porak poranda. Ludes dijarah oleh massa aksi.
Parahnya lagi, massa tersebut berbuat anakaris sampai masuk ke dalam rumah warga. Pintu dijebol. Ditendang. Sampai membawa barang-barang peralatan rumah tangga.
Namun aksi tersebut berhasil dicegah oleh warga. Mereka mengusirnya dengan mengandalkan "the power of emak-emak". Pasalnya ketika kaum pria yang berteriak, massa tidak menggubris perintah itu.
Baca Juga
Linda mengatakan, ini bukan hanya soal unjuk rasa. Namun sudah mengarah ke pidana karena sampai mengambil barang-barang yang bukan miliknya, seolah seperti megambil kesempatan dalam kesempitan.
"Kulkas kami aja dibuka-bukain. Udah sempat ada yang nenteng gas. Karena kita jaga, akhirnya ditaruh. Jadi ini nggak cuma demo aja, ya. Jadi yang biasa jarah-jarah itu juga masuk," tuturnya.
Dia menuturkan, massa aksi itu berasal dari luar Jakarta. Mereka datang seperti sudah disetting. Terbagi menjadi tiga shift: pagi, sore dan malam.
"Nah, terus itu nggak ada istirahatnya, Om. Dari hari Kamis, Jumat, Sabtu, itu nggak ada istirahatnya satu menit aja nggak ada sama sekali," cetusnya.
Di sisi lain, Jalan Raya Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, sudah kondusif dan bisa dilewati kendaraan, pada Senin, 1 September 2025.
Berdasarkan pengamatan disway.id di lokasi, pengendara perlu hati-hati dan waspada lantaran sisa-sisa gas air mata masih terasa pedih ketika terkena netra.
Bahkan udara di sekitar juga masih "nyegrak" imbas gas air mata yang mungkin masih menempel di dahan maupun ranting-ranting pohon, ketika melintas di depan Mako Brimob.
Sepanjang arah Tugu Tani hingga didepan Mako Brimob, sejumlah personel dari TNI-Polri masih bersiaga. Terlihat pula dua unit mobil watercanon disiagakan.
Fasilitas umum: Halte Kwitang ikut terbakar, usai kerusuhan yang terjadi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang. Dok: Candra Pratama