Megapolitan

Pramono Klaim Banjir di Jakarta Kini Lebih Cepat Surut Berkat 600 Pompa Aktif

news.fin.co.id - 17/09/2025, 14:25 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo mengungkapkan, saat ini banjir yang melanda sejumlah titik di ibu kota cenderung lebih cepat surut dibandingkan sebelumnya. Foto: Cahyono

fin.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo mengungkapkan, saat ini banjir yang melanda sejumlah titik di ibu kota cenderung lebih cepat surut dibandingkan sebelumnya. Hal ini diklaim sebagai hasil dari sistem pengendalian banjir yang semakin optimal, khususnya dengan keberadaan ratusan pompa air aktif di berbagai wilayah.

"Sekarang ini relatif kalau terjadi banjir di Jakarta pasti tidak lama karena kami mempunyai pompa 600 lebih yang selalu kita stand back-an kalau ada banjir," ujar Pramono saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 17 September 2025.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hujan deras yang mengguyur wilayah ibu kota sejak Selasa, 16 September 2025, pukul 15.00 WIB, menyebabkan banjir di 6 rukun tetangga (RT) dan 5 ruas jalan di wilayah Jakarta Selatan. Meski demikian, seluruh genangan dilaporkan surut total pada pukul 20.00 WIB di hari yang sama.

Pramono menjelaskan, banjir di Jakarta umumnya terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan sumber penyebabnya. Jenis pertama adalah banjir kiriman dari wilayah hulu.

"Satu karena banjir kiriman dari atas apakah itu karena hutannya ditebang dan sebagainya-sebagainya terjadi kemudian kiriman ke Jakarta," jelas Pramono yang akrab disapa Mas Pram.

Kategori kedua adalah banjir lokal, yang umumnya terjadi akibat hujan intens di dalam kota. Ia menyebut, selain karena cuaca ekstrem, banjir lokal juga bisa disebabkan oleh kurang optimalnya pengelolaan infrastruktur drainase dan sampah.

"Banjir lokal dialami sendiri oleh Jakarta karena sampahnya tidak dibersihkan dan sebagainya-sebagainya," tambahnya.

Sementara jenis ketiga adalah banjir rob, yang sering melanda wilayah pesisir utara Jakarta. Banjir ini terjadi karena naiknya permukaan air laut, diperparah oleh penurunan permukaan tanah di sejumlah kawasan.

"Yang terakhir karena rob yang naik," pungkasnya.

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya memperkuat sistem penanganan banjir melalui pengelolaan infrastruktur, edukasi masyarakat soal kebersihan lingkungan, serta peningkatan kapasitas pompa dan saluran air. Diharapkan, langkah-langkah ini bisa meminimalkan dampak banjir yang kerap melanda ibu kota setiap musim hujan.

(Cahyono)

Mihardi
Penulis