fin.co.id - Setelah sempat melonjak drastis, harga beras premium kemasan 5 kilogram kini terpantau mulai kembali ke tingkat wajar.
Pantauan Disway Group di pasar tradisional Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat, 19 September 2025, mencatat bahwa harga beras premium merek Koala Madu sudah turun ke angka Rp76.000 per 5 kg. Padahal sebelumnya, produk serupa sempat dijual dengan harga lebih dari Rp100.000.
Menurut keterangan Wawan, salah satu pedagang beras yang ditemui di lokasi, penurunan harga ini terjadi karena pasokan mulai kembali stabil.
“Sudah sekitar 1 minggu ini pasokan beras normal,” ucapnya.
Situasi serupa juga diamati di supermarket modern Hyfresh yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Di tempat ini, harga beras premium 5 kg sebelumnya menembus angka Rp135.000. Namun saat ini, produk yang sama sudah bisa dibeli dengan harga Rp79.000.
Bapanas: Perlu Penguatan Koordinasi untuk Stabilitas Harga
Terkait turunnya harga beras, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengingatkan pentingnya pengelolaan stok dan koordinasi lintas sektor agar harga tetap stabil.
Baca Juga
Ia mencontohkan bahwa berdasarkan data dari Panel Harga Pangan Bapanas, harga beras medium di beberapa wilayah — khususnya di Zona 1 — sudah mulai mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Ini waktunya kita semua, baik pemerintah pusat, daerah, Bulog, hingga pelaku usaha, meningkatkan koordinasi,” tegas Arief.
Pemerintah juga menggarisbawahi pentingnya mengendalikan laju inflasi, terutama inflasi pangan atau volatile food yang kerap bergejolak.
Berdasarkan catatan, inflasi tahunan pada sektor pangan tercatat sebesar 3,82 persen di Juli dan meningkat ke 4,47 persen pada Agustus 2025. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah agar program intervensi di sektor pangan terus diperkuat.
Langkah Strategis: Pemantauan Data dan Intervensi Pasar
Arief menekankan bahwa salah satu kunci utama untuk menjaga kestabilan harga adalah melalui pemantauan data secara akurat serta kelancaran distribusi pangan. Jika diperlukan, pemerintah siap melakukan intervensi melalui operasi pasar atau penyerapan hasil produksi petani.
“Kunci utamanya adalah memantau data dengan cermat, memastikan distribusi berjalan lancar, dan bila diperlukan melakukan langkah intervensi, baik lewat operasi pasar maupun penyerapan hasil petani. Dengan begitu, kita bisa menjaga keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen,” tegasnya.
(Bianca Khairunnisa)
Setelah sempat melonjak drastis, harga beras premium kemasan 5 kilogram kini terpantau mulai kembali ke tingkat wajar. Foto: Bianca Khairunnisa