fin.co.id - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan, tarif riil layanan TransJakarta saat ini sebenarnya mencapai Rp13 ribu per perjalanan jika tanpa subsidi dari pemerintah.
Namun, masyarakat hingga kini masih membayar Rp3.500 untuk menikmati layanan tersebut. Selisih sebesar Rp9.700 ditanggung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui skema subsidi transportasi publik.
“Rp9.700 subsidi-nya, jadi tambah Rp3.500 tarifnya (yang dibayar penumpang). Jadi, Rp13.000,” ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.
Syafrin menjelaskan, biaya yang dibayarkan oleh penumpang hanya sekitar 14 persen dari total tarif sebenarnya, sedangkan 86 persen sisanya ditanggung oleh Pemprov DKI.
Saat ini, Pemprov tengah menggodok rencana kenaikan tarif TransJakarta untuk menekan beban subsidi yang semakin besar, terutama karena anggaran daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2026 mengalami penurunan hingga Rp15 triliun akibat pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) oleh Pemerintah Pusat.
“Dengan DBH, pemotongan DBH sehingga ini berpengaruh terhadap kapasitas fisikal Jakarta. Ini tentu yang harus dipahami masyarakat,” pungkas Syafrin.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan, rencana kenaikan tarif TransJakarta akan disesuaikan dengan kemampuan bayar masyarakat.
Baca Juga
Menurut Pramono, hasil penjaringan aspirasi masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar warga mengusulkan tarif baru berada di kisaran Rp5.000 hingga Rp7.000.
“Rata-rata mereka mengusulkan, ya, rata-rata, ya, mengusulkan di media saya itu antara Rp5.000 sampai Rp7.000, rata-rata,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.
Meski demikian, Pramono yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan menegaskan, belum ada keputusan final mengenai besaran kenaikan tarif tersebut.
“Kami akan memutuskan sesuai dengan nanti apa yang menjadi kemampuan masyarakat,” ujarnya.
(Cahyono)
Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan, tarif riil layanan TransJakarta saat ini sebenarnya mencapai Rp13 ribu per perjalanan jika tanpa subsidi dari pemerintah.