Megapolitan

Wamendikdasmen Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta, Siapkan Bantuan Hingga Trauma Healing

news.fin.co.id - 07/11/2025, 21:33 WIB

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat

fin.co.id — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bergerak cepat menyikapi tragedi ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang terjadi Jumat, 7 November 2025. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, langsung turun ke lapangan menjenguk para korban yang dirawat di sejumlah rumah sakit.

Kunjungan Wamen Atip dilakukan di beberapa rumah sakit rujukan, termasuk RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih, tempat sebagian besar dari 54 siswa korban luka mendapat perawatan intensif. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan belasungkawa dan rasa prihatin mendalam atas insiden yang mengguncang dunia pendidikan tersebut.

Wamen Atip Pastikan Pemerintah Hadir untuk Para Korban

“Atas nama Kemendikdasmen, saya menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta. Kami bersyukur para siswa yang menjadi korban telah mendapatkan penanganan yang baik dari pihak rumah sakit,” ujar Atip dalam keterangan resmi, Jumat (7/11/2025).

Ia menegaskan bahwa pemerintah kini fokus pada tiga hal utama: memastikan keselamatan warga sekolah, mendukung penyelidikan aparat, dan mempercepat rehabilitasi fasilitas yang rusak agar proses belajar mengajar bisa kembali normal secepatnya.

“Kami ingin memastikan tidak ada gangguan terhadap kegiatan pendidikan, terutama bagi siswa yang terdampak langsung,” jelas Atip.

Bantuan Disalurkan Melalui Sekolah

Untuk membantu para korban dan keluarga, Kemendikdasmen telah menyiapkan skema bantuan yang akan disalurkan langsung melalui pihak sekolah. Bantuan tersebut mencakup dukungan finansial untuk biaya pengobatan dan pemulihan, serta bantuan psikologis bagi siswa dan guru yang terdampak.

“Kami berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta agar penyaluran bantuan berjalan cepat dan tepat sasaran. Selain bantuan dana, Kemendikdasmen juga memastikan proses pemulihan berjalan secara menyeluruh,” ujar Atip.

Ia mengapresiasi langkah cepat semua pihak, mulai dari tenaga medis, pihak sekolah, hingga pemerintah daerah yang langsung turun menangani korban. “Bantuan ini diharapkan bisa menutupi biaya perawatan yang tidak ter-cover asuransi dan mendukung kebutuhan pemulihan lainnya,” tambahnya.

Fokus ke Pendampingan Psikologis

Tidak hanya memberikan bantuan dana, Kemendikdasmen juga akan menurunkan tim khusus dari Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) untuk melakukan trauma healing bagi para siswa dan guru di SMAN 72. Langkah ini dinilai penting mengingat efek psikologis dari ledakan bisa berdampak panjang terhadap proses belajar siswa.

“Insiden ini tentu meninggalkan trauma mendalam, tidak hanya bagi korban yang terluka, tetapi juga bagi seluruh siswa dan guru. Karena itu, minggu depan kami akan menurunkan tim psikolog untuk memberikan pendampingan,” ungkap Atip.

Ia menambahkan, pemerintah ingin memastikan setiap korban mendapat dukungan penuh agar bisa pulih secara fisik maupun mental. Program pendampingan ini akan mencakup konseling individu dan kelompok, serta pelatihan bagi guru dalam menangani siswa yang mengalami trauma.

Evaluasi Sistem Pencegahan Kekerasan di Sekolah

Tragedi ledakan di SMAN 72 yang diduga dipicu oleh aksi balas dendam seorang siswa korban perundungan (bullying) memicu keprihatinan banyak pihak. Peristiwa ini menjadi sinyal bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi serius terhadap sistem pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan.

“Kasus ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua sekolah. Kami akan memperkuat kebijakan pencegahan kekerasan agar lingkungan belajar benar-benar aman dan sehat bagi semua siswa,” tegas Atip.

Kemendikdasmen berjanji untuk terus mendampingi pihak sekolah selama masa pemulihan, sekaligus memastikan kejadian serupa tidak terulang. Publik kini menaruh harapan besar pada langkah konkret pemerintah untuk memperkuat sistem perlindungan siswa di seluruh Indonesia.- Hasyim Ashari/Disway

Sigit Nugroho
Penulis